TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum ada Warga Negara Indonesia (WNI), yang dilaporkan ikut menjadi korban atas gempa 5,3 skala richter yang melanda Myanmar kemarin, Rabu (24/8).

Hal itu dikatakan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Armanatha Nasir.

"Sampai saat ini belum ada informasi soal korban WNI, tapi kita terus pantau, karena informasina (kita terima) baru pagi ini," ujar Armanatha dalam pertemuan dengan wartawan, di kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Sementara itu terkait gempa 6,2 skala richter yang terjadi di Italia di hari yang sama gempa terjadi di Myanmar, menurut Armanatha pihaknya juga belum memperoleh informasi terkait adanya WNI yang menjadi korban.

Pusat gempa terletak 10 kilometer di sebelah tenggara Norcia.

Armanatha alias Tata mengatakan di sekitar lokasi gempa, tercatat ada 65 WNI, yang sebagian besarnya adalah mahasiswa.

Sampai sejauh ini menurutnya puluhan WNI tersebut dalam kondisi selamat.

"Sebagian besar adalah mahasiswa, dan saat ini adalah liburan musim panas, sehingga sebagian besar mereka tidak ada di situ, apakah sedang belibur keluar Italia atau ada di Indonesia," ujarnya.

Tata menyampaikan bahwa kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Roma, sudah sukses menghubungi sebagian dari sekitar 65 WNI tersebut, dan diketahui keadaan mereka baik-baik saja.