Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bentrok di Meranti, Bukti Polisi Tidak Pernah Berubah

Hal ini karena kantor polisi masih dipenuhi oleh oknum-oknum yang arogan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bentrok di Meranti, Bukti Polisi Tidak Pernah Berubah
TribunPekanbaru/GuruhBudiWibowo
Satu orang warga dari kerumunan massa terjatuh seiring dentuman suara letusan, Kamis (26/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menegaskan bentrokan antara aparat kepolisian dengan warga di Selat Panjang, Kabupatan Meranti, Riau itu menunjukkan Polri tidak pernah berubah. Tidak profesional dan proporsional.

"Padahal elit-elit Polri selalu beretorika bahwa perubahan sudah dilakukan jajaran kepolisian," kata Neta kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/8/2016).

Menurutnya, tewasnya tersangka di polres Meranti semakin menunjukkan bahwa sesungguhnya kantor polisi bukanlah tempat yang aman bagi pencari keadilan.

Semangat pelayanan, mengayomi dan melindungi yang menjadi jargon polri, kata dia, menjadi sebuah jargon kosong yang jauh dari kenyataan.

"Hal ini karena kantor polisi masih dipenuhi oleh oknum-oknum yang arogan dan lebih mengedepankan kekuatan fisik ketimbang kekuatan otak," ujarnya.

Jika ini terus terjadi, imbuhnya, bukan mustahil kantor polisi dan polisi yang sebenarnya adalah aparatur keamanan menjadi musuh msasyarakat dan menjadi tempat yang tidak aman.

Untuk itu Mabes Polri harus turun tangan menyelesaikan kasus ini. Bahkan Polri harus menurunkan Propam untuk mengusut kasus ini dengan transparan.

Berita Rekomendasi

Tak Segan Pidanakan Anggota

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan pihaknya tidak akan melindungi anggota Polres Meranti yang terbukti melakukan kekerasan.

Menurutnya apabila hasil pemeriksaan, terbukti anggotanya melakukan kekerasan kepada Apri Adi Pratama, pihaknya akan menjatuhkan hukuman.

Tidak tanggung-tanggung, selain kena sangsi internal anggota itu juga akan dikenakan hukuman pidana.
Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen M Iriawan kini berada di Meranti,Riau untuk memeriksa anggota.

"‎Saya tidak akan segan-segan memproses hukum, baik internal dan pidana," ungkap Tito di Mabes Polri, Jumat (26/8/2016).

Menurut Tito, anggota yang melakukan kekerasan kepada pelaku kejahatan yang sudah menyerah berarti melanggar pengarahan yang pernah disampaikannya beberapa waktu silam.

"Itu namanya melanggar pengarahan saya dan itu tidak boleh. ‎Saya minta masyarakat di Meranti tenang, percayakan penanganan kasus ke Polda dan Mabes Polri," ucapnya.

Tito menambahkan pihaknya juga memerintahkan jenazah pelaku, yakni Apri untuk divisum demi mengetahui penyebab kematian.

Bahkan Tito mendatangkan langsung ahli forensik ke Meranti.

Itu sebagai bentuk keseriusannya dalam menangani kasusMeranti.

Diungkapkan Tito, inti permasalahan di Meranti yakni ada anggota Polres Meranti, Brigadir Adil Tambunan dibunuh, Kamis (25/8/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas