Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dede Yusuf Tinjau Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi Makassar

Hanya saja masih perlu dilakukan pembenahan, terutama pada ruangan pemeriksaan kesehatan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dede Yusuf Tinjau Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi Makassar
www.dpr.go.id
Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengapresiasi langkah Pemerintah yang tidak menaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Soisal (BPJS) Kesehatan peserta. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Rombongan Tim Panja Kesehatan Komisi IX DPR RI menyempatkan diri mendatangi Asrama Haji Sudiang, untuk melihat langsung kondisi fasilitas pendukung pelayanan kesehatan para jemaah calon haji (JCH).

Rombongan tim yang dipimpin Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Effendi ini, juga melakukan pemantauan di Poliklinik Mustasyifa yang berada di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam pertemuannya dengan Kakanwail Kemenag dan Dinas Kesehatan Susel, Dede menyatakan secara keseluruhan pelayanan kesehatan sudah cukup baik.

"Hanya saja masih perlu dilakukan pembenahan, terutama pada ruangan pemeriksaan kesehatan khusus kepala para JCH," katanya di kantor Dinas Kesehatan Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (26/8/2016).

Menurut komisi yang membidangi kesehatan DPR, ruangan pemeriksaan perlu diperluas sehingga bisa membuat nyaman saat aktivitas pemeriksaan kesehatan.

"Juga perlu pendingin, AC ataupun kipas angin," ujar politisi Partai Demokrat itu.

Kepada romongan Komisi IX DPR, Kakanwil Kemenag Sulsel, Abdul Wahab Tahir menuturkan banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang mencari jalur cepat untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, dikarenakan daftar tunggu yang sangat lama mencapai 40 tahun.

Berita Rekomendasi

"Ibadah haji di Sulsel itu adalah sabar menunggu sampai 40 tahun. Kalau di Makassar, ya menunggu 40 tahun. Kalau daerah yang tercepat daftar tunggunya di Kabupaten Luwu mencapai 27 tahun," katanya.

Wahab juga mengatakan dengan daftar tunggu yang sangat lama, membuat masyarakat mencari jalan pintas agar bisa berhaji di tanah suci seperti yang sekarang ini terjadi, yakni dengan lewat jalur Filipina.

"Dari Indonesia melakukan perjalanan wisata ke Filipina, kemudian dari situ menggunakan paspor haji ke tanah suci Mekkah," ujanya.

Bahkan ada juga yang pakai cara umrah, namun kemudian tidak pulang-pulang sampai menunggu haji.

"Ada juga pakai jadi TKI. Jadi banyak orang Indonesia yang cari jalan pintas," ujar Wahab.

Menanggapi itu, Dede Yusuf mengatakan bahwa hal-hal tersebut akan menjadi bahan oleh Panitia Kerja (Panja) untuk dibahas di DPR RI< termasuk soal daftar tunggu yang sampai 40 tahun.

"Kalau daftar tunggu sampai 40 tahun, sama saja dibilang tidak usahlah naik haji. Usia berapa yang kemudian menunggu 40 tahun. Tentunya kesehatan menurun. Sedangkan berhaji itu bukan hanya ibadah, tapi perjuangan fisik juga," kata kang Dede sapaan akrab Dede Yusuf.

Di Makassar, tim Panja Kesehatan IX DPR RI ini sempat memantau pelaksanaan pemberangkatan jemaah calon haji dari 8 Provinsi di Indonesia Timur yang dipusatkan di Makassar.

Selain embarkasi Makassar, tim Panja Komisi IX DPR itu juga melakukan kunjungan serupa kesejumlah daerah emmbarkasi haji seperti di Medan, Solo dan Surabaya, dengan pimpinan rombongan masing-masing.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas