Pengamat: Kepala BIN dari Kalangan Militer Sesuai Sejarah
Melihat sejarahnya, bagaimanapun intelijen itu harus di militer
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pertahanan dan Intelijen, Connie Rahakundini menilai Kepala Badan Intelijen Negara selayaknya dipegang oleh orang dari latar belakang militer.
"Melihat sejarahnya, bagaimanapun intelijen itu harus di militer," ujar Connie dalam diskusi Perspektif Indonesia bersama Populi Center terkait Kepala BIN di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).
Pernyataan Connie tersebut terkait kabar bahwa Presiden Joko Widodo telah secara resmi mencalonkan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala BIN ke Dewan Perwakilan Rakyat kemarin.
Selain dari faktor sejarah, Connie mengatakan, aparat kepolisian pada umumnya bergerak melakukan investigasi ketika terjadi suatu peristiwa.
Sementara, kata Connie, Intelijen memiliki sifat pekerjaan yang berbeda, yakni mengumpulkan informasi untuk bagaimana meredam peristiwa tersebut terjadi.
"Kalau di intelijen yang betul itu kan sebenarnya pra terjadi, jangan sampai terjadi," ujar Connie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.