Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Komisi I DPR Uji Kelayakan Budi Gunawan Secara Terbuka dan Tertutup

Mengenai rekam jejak Budi Gunawan, Charles menilai tidak relevan militer atau sipil menjabat Kepala BIN

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Komisi I DPR Uji Kelayakan Budi Gunawan Secara Terbuka dan Tertutup
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Wakapolri, Komjen. Pol. Budi Gunawan dalam acara silaturahmi Polri bersama keluarga korban teror Thamrin di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR menjadwalkan fit and proper test calon Kepala BIN Budi Gunawan (BG) pada Rabu (7/9/2016). Uji kelayakan dan kepatutan tersebut berlangsung secara terbuka dan tertutup.

Uji kelayakan berlangsung terbuka saat Budi Gunawan membacakan visi-misi sebagai calon Kepala BIN dihadapan Komisi I DPR. Kemudian, uji kelayakan berlangsung tertutup saat sesi tanya jawab anggota Komisi I DPR.

"Fit and Proper Test itu pembacaan visi-misi terbuka, tapi sesi tanya jawab itu tertutup kareba kita akan menanyakan berbagai hal strategis yang berkaitan dengan keamanan dan pertahanan negara," kata Anggota Komisi I DPR Charles Honoris di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Mengenai rekam jejak Budi Gunawan, Charles menilai tidak relevan militer atau sipil menjabat Kepala BIN. Ia melihat Budi Gunawan mampu memimpin lembaga intelejen.

Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebutkan hal yang sama. Sesi tanya jawab Anggota Komisi I DPR dengan Budi Gunawan akan berlangsung tertutup.

"Itu nanti tergantung per anggotanya masing-masing," kata Hasanuddin.

Berita Rekomendasi

Politikus PDIP itu menuturkan uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan akan berfokus pada kinerja terutama pemberantasan teroris. Kemudian, persoalan perlindungan warga terkait penculikan.

"Itu menjadi tanggung jawab sebagai Kepala Bin memberikan informasi yang valid, aktual dan terpercaya dalam memberikan masukan untuk keputusan presiden," katanya.

Ia mengingatkan dalam uji kelayakan tersebut Komisi I hanya memberikan pertimbangan. "Jadi tidak menyetujui atau menyetujui," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas