BPOM: Pemberantasan Obat Palsu Juga Butuh Bantuan Masyarakat
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito menegaskan negara hadir dalam pemberantasan obat palsu.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito menegaskan negara hadir dalam pemberantasan obat palsu.
Ia mencontohkan kasus di Balaraja, Banten dimana pihaknya serius memberantas peredaran obat palsu yang cukup meresahkan masyarakat.
"Pertama dalam hal pemberantasan obat palsu negara hadir. Negara melawan peredaran obat dan makanan ilegal," kata Penny dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9/2016).
Penny menilai, dalam upaya pemberantasan obat dan makanan ilegal, dirinya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti aparat kepolisian.
Karena menurutnya, setelah pihaknya mampu menemukan obat dan makanan ilegal maka domain kepolisian untuk menindaklanjuti.
"Hasil penemuan terakhir, kami berhasil melakukan penyegelan di Balaraja. Itu kami lakukan kemitraan dengan kepolisian," tuturnya.
Menurut Penny, peran serta masyarakat harus ditingkatkan dalam mencegah peredaran obat dan makanan palsu. Masyarakat, kata Penny harus peka sebelum membeli obat maupun makanan.
"Sekarang masyarakat harus waspada. Pengawasan harus dilakukan bersama-sama. Konsumen harus waspada pada obat ilegal, cek kemasannya sebelum membeli obat," imbuhnya.