Penerima Cargill Global Scholars Diharapkan Berperan Dukung Pertumbuhan Indonesia
Program Cargill Global Scholars telah meningkatkan jumlah Universitas yang diundang dan berpartisipasi dalam program ini
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya sedekar memberi dukungan keuangan, Cargill Global Scholars memberikan kesempatan penerima beasiswa mengembangkan dirinya.
Arief Susanto, Corporate Affairs Director, Cargill Indonesia menyatakan, Cargill Global Scholars mempersiapkan para calon pemimpin negara di masa depan agar dapat berkompetisi secara internasional.
"Ke depan kami harapkan mereka mampu mengambil peran penting di dalam mendukung pertumbuhan Indonesia," kata Arief di Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Program Cargill Global Scholars telah meningkatkan jumlah Universitas yang diundang dan berpartisipasi dalam program ini.
Selain IPB-Bogor, ITS-Surabaya, Brawijaya-Malang dan UGM Yogyakarta, mahasiswa dari Universitas Lampung (Unila) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar juga terpilih menjadi penerima beasiswa dan bergabung dalam jaringan kerja Cargill Global Scholars.
Cargill Global Scholars menyediakan beasiswa senilai USD 2,500 per orang per tahun sampai dengan dua tahun.
"Mereka juga diundang untuk mengikuti seri latihan kepemimpinan dan peningkatan kapasistas yang didesain untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis," katanya.
Chika Hutauruk, Direktur Human Resources, Cargill Indonesia mengatakan, penerima beasiswa angkatan pertama, baru saja mendapatkan seminar panjang selama seminggu di Minneapolis, Amerika.
Mereka berpartisipasi didalam berbagai kegiatan yang memperkaya mereka dengan pengetahuan kepemimpinan, pemikiran global, keanekaragaman, kerjasama tim.
"Mereka juga berkesempatan untuk mulai membangun jaringan kerja internasional dengan sesama penerima beasiswa dari 5 negara," katanya.
Sementara untuk penerima beasiswa angkatan kedua, pertama-tama mendapatkan seminar kepemiminan selama 3 hari dimana mereka akan belajar tentang model kepemimpinan Cargill.
Tahun ini lebih dari 700 mahasiswa mengajukan diri untuk beasiswa dan 10 mahasiswa berprestasi berhasil terpilih setelah berhasil melewati proses seleksi yang dilakukan secara mandiri oleh Institute of International Education (IIE).
Diana Kartika Jahja, Direktur IIEF menyatakan,”Saya melihat bahwa program ini berbeda, karena tidak sekedar memberikan dukungan keuangan yang memadai bagi mahasiswa berprestasi.
"Yang unik, mereka menyediakan mentoring selama dua tahun masa beasiswa, seminar kepemimpinan nasional dan juga global dimana pada seminar global yg biasanya diadakan di Minneapolis, USA," katanya.