27 Tahun Berjualan Nasi Goreng, Sudarso Hidupi Anak dan Lima Cucunya
Setelah jam pulang kantor, apalagi semakin malam, semakin ramailah para tamunya duduk santai di pinggir jalan di bangku hijau yang disediakannya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasi goreng yang satu ini memang enak dan murah harganya. Satu piring penuh dengan minuman hanya Rp.15.000. Tetapi Sudarso ternyata bisa menghidupi keluarganya dengan baik sampai memiliki lima cucu saat ini.
"Ya Alhamdullillah namanya rezeki ada saja pak," kata Sudarso (52) kepada Tribunnews.com, Jumat (9/9/2016) di Jalan Blora Jakarta Pusat sambil melayani antrean pembelinya.
Kerjanya sudah dilakukan sejak usianya 25 tahun. Berarti telah 27 tahun menjalani pekerjaan sebagai tukang jualan nasi goreng.
"Memang sempat menjalani pekerjaan lain misalnya sopir taksi dan sebagainya. Tapi ternyata saya kok pasnya jualan nasi goreng ya sampai saat ini," kata dia.
Berbagai kisah hidupnya diceritakan mulai naik turun rezekinya. Tapi semua kembali kepada nasi goreng sehingga dia bisa menyekolahkan semua anaknya sampai lulus dan kini punya lima cucu yang masihkecil-kecil.
"Saat mulai jualan nasi goreng sih biasa saja. Tapi kok lama-lama semakin banyak pembelinya dan tampaknya pas dengan lidah mereka, sehingga mereka datang berkali-kali hingga kini ke saya. Harganya pun tak banyak berubah, hanya Rp 15.000 per piring. Tapi ya sering kali ada yang memberikan uang lebih ya Alhamdullillah saya terima, namanya juga rezeki," kata dia.
Kerjanya dinikmati dengan santai dan dengan rasa senang.
Tiap hari mulai sekitar jam 18.00 sudah datang mempersiapkan diri dan mulai jualan di Jalan Blora Jakarta Pusat.
Setelah jam pulang kantor, apalagi semakin malam, semakin ramailah para tamunya duduk santai di pinggir jalan di bangku hijau yang disediakannya.
"Tiap hari ya bisa saja laku sampai 100 piring, semua tergantung situasi kondisi alam juga. Kalau hujan ya agak repot memang jarang yang datang jadinya. Tapi semua saya lakukan dengan senang. Yang penting tamu bisa menikmati makanan nasi goreng saya dengan baik, bisa cocok dengan lidah mereka. Alhamdullillah sampai kini tak ada yang komplain, bahkan banyak yang sering datang ke sini," lanjutnya.
Berkat hasil jualannya itu Darso, panggilan akrabnya, berhasil membesarkan beberapa anaknya hingga kini punya lima cucu yang sangat disayanginya.
Selain nasi goreng, Darso juga menyediakan pula bakso, sosis, ayam dan kambing yang bisa diramu pada nasi gorengnya, bakmi goreng atau kwetiaunya yang juga lezat juga untuk disantap.
Gerobak jualannya miliknya sendiri, sampai bahan-mahan pembuat makanannya semua disiapkan sendiri dari rumahnya, lalu didorong gerobak makanan itu dan mengkal tiap malam di Jalan Blora.
"Ya sampai tua ya begini sajalah saya, sudah enak mau apa lagi, santai dan bisa ngobrol tenang juga kadang-kadang dengan para tamu yang datang ke sini. Macam-macam pula curhat para tamu kadang saya dengarkan pula di sini, jadi seperti keluarga saja," kata Darso.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.