Menhan: Tidak Menutup Kemungkinan Ada Uang Tebusan untuk Tukar Sandera
Ryamizard Ryacudu mengatakan tidak menutup kemungkinan kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf menerima sejumlah uang
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tidak menutup kemungkinan kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf menerima sejumlah uang dalam pembebasan tiga sandera kali ini.
Namun, dia menegaskan uang yang dibayarkan kepada para penculik tidak berasal dari Pemerintah Indonesia.
"Mungkin saja dari simpatisan atau personal yang bayar ransom (uang tebusan). Saya tidak tahu dan tidak mau tahu," kata Ryamizard dalam konferensi pers di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (18/9/2016).
"Yang pasti negara tidak keluarkan satu sen pun untuk mereka (Abu Sayyaf)," sambungnya.
Langkah pemerintah untuk tidak menuruti keinginan para penyandera, jelas Menhan, agar tidak ada kesan negara kalah dengan milisi bersenjata yang kekuatannya relatif kecil.
Ryamizard juga menampik perusahaan tempat para sandera bekerja, berkontribusi dalam sejumlah uang yang disetorkan pada Abu Sayyaf.
"Perusahaan pun tidak mau (bayar). Rugilah (harga jual) batubara tidak seberapa," sebutnya.
Meski demikian, purnawirawan perwira tinggi TNI ini berpendapat pembayaran tebusan bukan penentu utama sandera dapat bebas.
Kencangnya tekanan dari militer Filipina dan milisi MNLF pimpinan Nur Miswari yang membuat Abu Sayyaf mau melepas beberapa dari tawanannya.
"Ada lebih dari 10 ribu tentara Filipina dan MNLF yang kepung mereka," jelasnya.
Dalam pembebasan kali ini, kelompok Abu Sayyaf membebaskan tiga WNI yang diculik sejak 9 Juli silam di perairan Lahad Datu, Malaysia. Mereka adalah Lorens Koten, Teodurus Kufung dan Emmanuel.
Abu Sayyaf dilaporkan telah membebaskan tiga dari delapan sandera asal Indonesia yang mereka tahan. Pembebasan itu dilaporkan terjadi pada Sabtu malam.
Dibebaskannya tiga sandera asal Indonesia itu dibenarkan oleh juru bicara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Profesor Samsula Adju. Saat ini, menurut Adju, ketiga sandera asal Indonesia sudah bersama Nur Misuari.
Pembebasan ketiga sandera asal Indonesia itu berlangsung tidak lama setelah Abu Sayyaf memebaskan sanndera asal Norwegia, Kjartan Sekkingstad. Warga Norwegia itu dibebaskan setelah diduga ditebus sebesar 30 juta peso.