Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Buku Perjalanan Panjang Pilkada Serentak Diluncurkan

Ketua Komisi II DPR RI, Rambe Kamarul Zaman meluncurkan buku berjudul 'Perjalanan Panjang Pilkada Serentak'.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Buku Perjalanan Panjang Pilkada Serentak Diluncurkan
Tribunnews.com/ Muhammad Zulfikar
Ketua Komisi II DPR RI, Rambe Kamarul Zaman meluncurkan buku berjudul 'Perjalanan Panjang Pilkada Serentak'. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua Komisi II DPR RI, Rambe Kamarul Zaman meluncurkan buku berjudul 'Perjalanan Panjang Pilkada Serentak'.

Peluncuran buku tersebut digelar di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/9/2016).

Peluncuran buku dihadiri beberapa ketua lembaga tinggi‎ negara serta elite partai politik.

Sebut saja Ketua MPR Zukifli Hasan, Wakil Ketua DPD GKR Hemas, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Kemudian Ketua DKPP Jimly Asshidiqqie, Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar Setya Novanto, dan Ketua KPU Juri Ardiantoro.

Rambe menuturkan, ‎bahwa keserentakan tentu bukan satu-satunya isu sentral dalam upaya menuju Pilkada yang lebih baik.

Keserentakan adalah tonggak baru yang menjadi harapan mengenai waktu pelaksanaan Pilkada.

Berita Rekomendasi

Tentu saja, kata dia, di dalamnya tetap perlu ada pembenahan.

"Sebagai sebuah perbaikan sistem, harapan menuju Pilkada serentak melalui berbagai lika-liku peraturan perundang-undangan yang sudah ada," kata Rambe.

Menurut Rambe, Rabu (9/12/2015) sejarah baru telah terukir.

Pilkada serentak Gelombang I yang dilaksanakan di 264 daerah yang terdiri dari 8 provinsi, 34 kota, dan 222 kabupaten sukses dilaksanakan.

"Bukan berarti pelaksanaan gelombang pertama ini sama sekali tidak memiliki kekurangan," ujarnya.

Masih kata Rambe, dari jumlah daerah yang melaksanakan Pilkada secara serentak saja sudah dapat diketahui tidak memenuhi target dari yang seharusnya berjumlah 269 daerah.

Ada lima daerah yang terpaksa tidak dilakukan bersamaan karena berbagai persoalan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas