TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menegaskan dukungan kepada Presiden Joko Widodo kian solid.

Hal itu terlihat dari kunjungan Ketua Umum Golkar Setya Novanto ke-24 provinsi se-Indonesia.

Terlebih, Golkar telah memutuskan dukungannya kepada Joko Widodo di Pilpres 2019.

Wasekjen Golkar Hetifah Sjaifudian mengakui kader Golkar sempat kaget dengan dukungan partai berlambang pohon beringin itu kepada Joko Widodo.

"Di bawah masih kaget karena dulu dukung Prabowo Subianto. Tapi Ketum sudah jalan ke daerah, sudah ke 24 provinsi. Di daerah tidak ada penolakan ke Jokowi," kata Hetifah disela-sela acara Pertemuan Nasional I Eksekutif-Legislatif Golkar se-Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/9/2016).

Ia mengatakan bentuk dukungan tersebut haru diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan di tingkat kepala daerah yang berasal dari Golkar. Contohnya, Perda yang mencerminkan kebijakan prioritas nasional.

"Kebijakan strategis harus diikuti sampai ke bawah. Bentuknya soal kebijakan anggaran, lalu kebijakan pusat yang sedang menjadi prioritas," tutur Ketua OC Pertemuan Golkar.

Oleh karenanya, kata Hetifah, Golkar menggelar acara Pertemuan Nasional I Eksekutif-Legislatif Golkar se-Indonesia di Hotel Sultan yang diikuti 1370 peserta.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Sekjen Idrus Marham, Bendahara Robert J Kardinal dan Ketua Harian Nurdin Halid.

Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie juga terlihat hadir. Adapula Wasekjen PDIP Utut Adianto menghadiri acara tersebut.

"Kita undang Pak Utut sebagai teman fraksi di DPR," kata Hetifah.

Hetifah mengatakan dalam pertemuan akan dibahas berbagai isu-isu utama yang dapat mendorong terwujudnya keberhasilan pembangunan di era Presiden Jokowi.

Keempat isu tersebut adalah kebijakan tax amnesty sebagai langkah untuk memperkuat sistem keuangan negara yang akan dibahas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani; Harmonisasi Perda-Perda Agar Ramah Investasi dan Memperkuat Kebhinekaan yang akan disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Percepatan Implementasi Reforma Agraria untuk Kesejahteraan Rakyat yang menghadirkan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil; dan Percepatan Industri Nasional untuk Meningkatkan kesejahteraan rakyat bersama Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.