Sebagai Kader Demokrat, Pantaskah Ruhut dan Hayono Dipecat?
Dunia politik sarat dengan persaingan karena semuanya menginginkan kemenangan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Dunia politik sarat dengan persaingan karena semuanya menginginkan kemenangan.
Substansinya, tidak ada kawan tetapi lawan dalam berpolitik.
Adapun kesepakatan untuk berkoalisi akan muncul ketika ada kesepakatan yang sebelumnya dibicarakan bersama.
Direktur Eksekutif Riset Indonesia (Risindo) Toto Sugiarto mengibaratkan, dunia politik seperti medan pertempuran.
Bedanya, tanpa senjata. Menurut Toto, kesolidan partai menjadi sangat penting tatkala arena pertempuran sudah di depan mata.
"Dalam kondisi seperti itu, seluruh elemen partai harus satu komando jika ingin memenangkan kontestasi," kata Toto saat dihubungi, Minggu.
Adanya pembelotan yang dilakukan oleh kader partai, lanjut dia, mengancam tujuan dari partai itu sendiri.
"Logikanya, pengkhianatan dalam kondisi peperangan amat berbahaya, karena itu, orang seperti itu harus dikeluarkan," kata Toto.
Maka dari itu, jika nantinya Demokrat mengambil keputusan memecat Ruhut dan Hayono merupakan hal yang wajar dalam politik.
Di sisi lain, kedua kader itu juga sudah menyadari koneskuensianya "membelot" dari partai.
"Kecuali jika beda pendapat itu tidak sedang dalam peperangan atau kontestasi, harus dibicarakan secara baik-baik, dicari konsensus. Itulah demokrasi di internal partai," ujar Toto.(Fachri Fachrudin)