Sekjen DPD RI Lari Kencang Hindari Wartawan
Awalnya Sudarsono terlihat sibuk menggunakan ponselnya sekitar setengah jam di ruang lobi KPK usai diperiksa
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sekretaris Jenderal DPD RI Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto langsung berlari kencang menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia diperiksa sebagai saksi terkai suap pengurusan kuota gula impor di Sumatera Barat.
Awalnya Sudarsono terlihat sibuk menggunakan ponselnya sekitar setengah jam di ruang lobi KPK usai diperiksa. Rupanya dia menunggu momen agar perhatian wartawan teralihkan dan dia bisa keluar tanpa ditanya wartawan.
Saat itu, Jaksa Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Farizal digelandang ke mobil tahanan menuju Rutan Pomdam Jaya Guntur. Waktu itu dipergunakan Sudarsono untuk keluar. Secepat kilat dia berlari menuju mobilnya yang menunggu di pintu masuk KPK.
Seorang ajudannya kemudian langsung membantunya masuk ke mobil sambil berusaha keras menutup mobil. Sayang usahanya itu tertahan karena wartawan yang tetap berusaha mewawancarai Sudarsono.
Di dalam mobil, Sudarsono tetap tidak meladeni pertanyaan wartawan sambil sesekali mengacungkan jempolnya dan melemparkan senyum.
Tidak diketahui apa sebab Sudarsono berlari dan menghindari wartawan. Wartawan sempat memancing Sudarsono bahwa terperiksa tidak selayaknya menghindar kalau tidak bersalah.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati mengatakan Sudarnono diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Ketua DPD RI Irman Gusman. Pemeriksaan tersebut diduga untuk mengetahui tupoksi dan penghasilan Irman Gusman di DPD RI.
Sekadar informasi, Irman Gusman tertangkap tangan menerima Rp 100 juta dari Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto. Uang tersebut diantar oleh Xaveriandy dan istrinya Memi ke rumah dinas Irman di Jalan Denpasar, Kuningan, Sabtu (17/9/2016) dini hari.
Usai pemeriksaan secara intensif, KPK menetapkan Irman, Xaveriandy dan Memi sebagai tersangka. Suap tersebut untuk mendapatkan rekomendasi dari Irman kepada Badan Urusan Logistik untuk mendapatkan kuota distribusi gula impor di Provinsi Sumatera Barat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.