Tubagus Hasanuddin: Pernyataan Panglima TNI Resahkan Publik
Serta merumuskan antisipasi adanya kemungkinan ancaman dari pihak luar dinilai telah meresahkan publik.
Editor: Rachmat Hidayat
![Tubagus Hasanuddin: Pernyataan Panglima TNI Resahkan Publik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tb-hasanuddin410_20161004_104309.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus (TB) Hasanuddin menyayangkan pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Pernyataan yang dimaksud, menurut Hasanuddin, terkait ketidakmampuan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam memetakan permasalahan keamanan.
Serta merumuskan antisipasi adanya kemungkinan ancaman dari pihak luar dinilai telah meresahkan publik.
"Kekhawatiran Panglima TNI tentang keamanan dan keselamatan Indonesia yang diekspos ke publik sungguh aneh. Karena, bukankah Panglima TNI adalah orang yang bertanggungjawab tehadap keamanan Indonesia?" Hasanuddin menegaskan.
"Pernyataan ini justru menimbulkan kecemasan di masyarakat," lanjutnya, Selasa (04/10/2016).
Dalam pernyataannya, mantan Sekretaris Militer Presiden ini menegaskan kembali, kritik dan otokritik terkait dengan keamanan negara sebaiknya disampaikan di internal pemerintah saja, tak perlu diungkap ke publik.
"Bicarakan saja di internal pemerintah untuk mencari solusi yang terbaik," tegasnya lagi.
Lagi pula, lanjut TB Hasanuddin, dalam UU no 34 Tahun 2004 tentang TNI Bab IV tentang Peran, Fungsi, dan Tugas sudah dijelaskan bahwa TNI juga memiliki peran untuk menangkal ancaman dari luar.
Karena itulah maka TNI dilengkapi dengan sebuah badan intelejen yang bernama BAIS (Badan Intelejen Strategis). Badan ini bertanggung jawab langsung kepada Panglima TNI.
"Dalam UU TNI Pasal 6 ayat a dijelaskan bahwa TNI bertanggungjawab menangkal setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa," ungkap TB Hasanuddin.
Hasanuddin kemudian mengungkap, dalam sebuah wawancara salah satu majalah mingguan, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengungkap sejak berpangkat Kolonel, BIN dan BAIS dan panglima, sudah tak pernah lagi menyampaikan rumusan tentang ancaman bangsa Indonesia.
"Saya adalah orang yang sangat kuatir tentang kondisi negara kita. Kuatir karena secara tidak sengaja yang saya lakukan adalah protes terhadap hal-hal yang dilakukan pada saat saya masih kolonel. Sebuah negara harusnya punya rencana kontinjensi (cadangan)," ujar Gatot ditirukan Hasanuddin.
Bahkan, kata Gatot, lanjut Hasanuddin, tidak ada satu institusi pun di negeri ini yang menyampaikan ancaman bangsa ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.