Meski Tidak Formal, ada Pengurus MUI Terus Dampingi Marwah Daud Ibrahim
Majelis Ulama Indonesia (MUI), meski tidak secara resmi, terus melakukan pendampingan terhadap Marwah Daud Ibrahim.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Majelis Ulama Indonesia (MUI), meski tidak secara resmi, terus melakukan pendampingan terhadap Marwah Daud Ibrahim.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis kepada tribunnews.com, Rabu (5/10/2016).
Sebelumnya diberitakan yang dikutip dari Kompas.com, Marwah Daud Ibrahim resmi mengundurkan diri dari MUI terhitung tanggal 3 Oktober 2016 lalu. Di MUI, Marwah Daud menjabat Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga.
Kini, Marwah tercatat sebagai Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan Pembina Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai tersangka kasus penipuan. Sebelumnya, Taat Pribadi juga sudah dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan.
Marwah beberapa waktu lalu membantah Taat Pribadi menipu santri dan warga lainnya dengan meyakinkan bahwa ia bisa menggandakan uang.
Menurut Marwah, ada sejumlah orang yang memberikan uang kepada Taat Pribadi. Uang itu merupakan uang pendaftaran dan iuran dalam organisasinya.
Ia pun menjanjikan pengurus organisasi itu juga mendapatkan jatah dari uang tersebut jika membayar iuran.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Najamuddin Ramly mengonfirmasi, Marwah Daud Ibrahim telah mengundurkan diri dari kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Cholil Nafis juga membenarkan.
"Hak beliau (Marwah Daud Ibrahim red) mengundurkan diri. Karena MUI adalah tempat pengabdian, maka MUI tak bisa melarangnya bagi orang yang hendak mengundurkan diri," ujar Colil.
Cholil kemudian memastikan, tidak secara formal, ada pengurus MUI yang selalu berkomunikasi dengan Marwah Daud Ibrahim. Dengan maksud, bisa mencerahkan atas sikap Marwah Daud saat ini.
"Ada pengurus MUI yang selalu komunikasi dengan beliau, diharapkan bisa mencerahkan. Tapi secara institusi kita tak formal utk mendampinginya," tuturnya.
"Secara formal MUI tidak mengutus pembimbing, namun ada pengurus MUI yang terus berkomunikasi," Cholil mempertegas.