Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemilik Laundry Tak Menyangka Digugat Pejabat Kemenkumham Gara-gara Jas Kusut

Sebelum memiliki usaha laundry, Imam Budi mengaku bekerja sebagai agen laundry di perusahaan milik orang lain.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemilik Laundry Tak Menyangka Digugat Pejabat Kemenkumham Gara-gara Jas Kusut
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Fresh Laundry yang berlokasi di daerah lalu lintas padat, Jalan Pedurenan Masjid, Kuningan, Jakarta Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik Fresh Laundry, Imam Budi Muakmar, tidak menyangka akan dituntut oleh Kepala Dirjen HAM Kementerian Hukum dan HAM, Mualimin Abdi, lantaran keduanya sudah kenal selama lebih dari 10 tahun.

Sebelum memiliki usaha laundry, Imam Budi mengaku bekerja sebagai agen laundry di perusahaan milik orang lain.

Dari situ, Mualimin Abdi sudah menjadi langganan Imam Budi selama lebih dari 10 tahun.

"Saya tidak menyangka beliau menuntut karena kami sudah kenal selama lebih dari 10 tahun," ungkap Imam Budi pada Tribunnews.com saat ditemui di rumahnya di Jalan Pedurenan Masjid, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016) malam.

Namun saat ini gugatan tidak dilanjutkan Mualimin dan diselesaikan dengan kekeluargaan lewat sidang tadi siang sekitar pukul 10.00 WIB sampai 13.00 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Saya bersyukur beliau tidak melanjutkan gugatan. Kami berhubungan baik sejak lama, usaha laundry milik saya juga tidak akan ada tanpa dorongan dari beliau juga," ungkap Imam Budi.

Sebelumnya diberitakan, Mualimin Abdi, SH. MH, menggugat Imam Budi Rp 210 juta dengan rincian Rp 10 juta harga jas dan Rp 200 juta karena tak terima jas yang di-laundry di tempat Imam kusut dan kurang rapi.

Berita Rekomendasi

Saat ini gugatan Mualimin Abdi tersebut sudah dicabut dan kedua pihak sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

"Alhamdulillah lewat sidang tadi siang sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau bicara rugi, saya juga rugi karena surat izin mengemudi dan kartu tanda penduduk saya juga ditahan pihak mereka," kata Imam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas