Dana Tanggap Darurat Jabar Diprediksi Aman Hingga Akhir Tahun
Dana cadangan tanggap darurat bencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat diprediksi aman hingga akhir tahun.
Editor: Content Writer
Dana cadangan tanggap darurat bencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat diprediksi aman hingga akhir tahun.
Pada APBD Perubahan 2016, penambahan dana tanggap darurat disepakati sebesar Rp 10 miliar.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, tambahan dana cadangan bencana belum digunakan meski terjadi bencana di Kabupaten Garut dan Sumedang pada 20 September 2016 lalu.
Menurut Aher, dana tersebut baru akan digunakan jika pemerintah kabupaten atau kota sudah tidak punya kemampuan untuk menangani bencana.
"Belum dipakai. Yang tanggap darurat masing-masing kabupaten/kota punya juga. Dana tambahan baru akan dipakai kalau diperlukan," kata Aher, di Bandung, Rabu (5/10/2016).
Menurut Aher, dana tersebut digunakan untuk mitigasi bencana dan penanganan cepat lainnya.
Pada dana pascabencana di Garut dan Sumedang, Pemprov Jabar telah menyalurkan Rp 10 miliar, yakni Garut Rp 6,5 miliar dan Sumedang Rp 3,5 miliar.
Uang tersebut digunakan untuk pembelian alat kesehatan rumah sakit, rehabilitasi, dan rekonstruksi daerah yang terkena bencana.
Aher menjelaskan, saat ini kondisi cuaca masih tergolong ekstrem. Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada agar mampu mengantisipasi risiko bencana.
Kewaspadaan ini harus lebih diperhatikan oleh masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana.
Warga yang bermukim di dekat dataran tinggi harus memiliki kesiagaan yang baik saat hujan tiba.
"Ketika ada gejala, ada kekhawatiran, bisa dipicu angin, cuaca, hujan, segera menyelamatkan diri," katanya.
Kewaspadaan juga harus dimiliki warga yang lokasinya cukup jauh dari kawasan berisiko bencana karena dapat terkena dampak bencana. (*)