Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara senior Todung Mulya Lubis mengungkapkan dirinya akan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo.

"saya akan berkirim surat ke Presiden Jokowi agar melakukan studi independen," ujar Todung dalam diskusi yang membahas terkait hukuman mati di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (10/10/2016).

Studi independen yang dimaksud Todung yakni untuk mendapatkan masukan terkait hukuman mati apakah memberikan efek jera atau tidak.

"Studi kriminologi di dunia itu tidak ada satupun yang menyimpulkan bahwa hukuman mati itu menimbulkan efek jera," katanya.

"Sementara di Indonesia selalu asumsinya itu ada efek jera," tambah Todung.

Agar hasilnya obyektif, Todung akan bersurat kepada Jokowi untuk membentuk tim independen yang diisi peneliti yang memiliki reputasi bagus.

Tidak hanya dalam negeri juga melibatkan peneliti luar negeri.

"Kalau itu dilakukan dan sudah ada hasilnya, silakan buat kebijakan apapun," ucap Todung.

Todung mengatakan, jika Presiden mengandalkan input hanya dari kejaksaan atau BNN, maka hasilnya tidak akan obyektif.

"Itu input yang menurut saya bias. Itu fungsi mereka. Tidak usah mendengarkan saya."

"Saya juga tidak harus masuk ke dalam tim. Karena saya memang sejak tahun 1979 sudah oppose hukuman mati," kata Todung.