Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Presiden telah melantik Arcandra Tahar menjadi wakil menteri ESDM.

Penunjukkan Arcandra sebagai wakil menteri ESDM cukup mengejutkan publik dan tidak diduga sebelumnya.

Padahal, sebelum ditunjuk menjadi wakil menteri, dirinya lah yang duduk sebagai orang nomor satu di Kementerian ESDM.

Namun, Arcandra harus lengser dari jabatan Menteri ESDM karena polemik dwikewarganegaraan.

‎Usai dilantik sebagai wakil menteri ESDM, Arcandra mengaku tidak masalah jika hanya menjadi orang nomor dua di kementerian yang pernah ia pimpin selama 20 hari itu.

Dirinya menegaskan bahwa ia pulang ke Indonesia siap berbakti untuk negara dengan jabatan apapun.

"Seperti yang pernah saya ucapkan, semoga niat saya pulang diluruskan kembali," kata Arcandra di kompleks istana kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Menurutnya, apapun yang ditugaskan negara kepadanya dinilai sebagai keputusan terbaik.

"Dimanapun ditempatkan dan ini adalah keputusan terbaik yang diambil bapak presiden. Saya siap untuk mengabdi dimanapun dan kapanpun," katanya.

‎Pria asal Sumatera Barat itu tidak mengetahui alasan dirinya ditempatkan sebagai wakil menteri ESDM.

Dikatakannya, hanya Presiden Jokowi yang mengetahui alasan mengapa ia diplot sebagai wakil menteri ESDM.

"‎Sekali lagi, bapak presiden tentu punya pertimbangan khusus mengenai kementerian ESDM ini. Tentu saya harus mendukung apapun yang diputuskan Bapak Presiden," ujar Arcandra Tahar.