DPR: Pengelolaan Dana Desa Harus Jadi Solusi Atasi Kemiskinan di Desa
Melalui pengelolaan dana yang tepat sasaran, efisien dan efektif diharapkan perekonomian desa dapat berkembang
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI Fathan Subchi menilai, pengelolaan dana desa senilai Rp 49 triliun harus menjadi solusi bagi berbagai kebutuhan masyarakat desa, terutama dalam memangkas angka kemiskinan yang masih tinggi.
Melalui pengelolaan dana yang tepat sasaran, efisien dan efektif diharapkan perekonomian desa dapat berkembang dan menjadi sumber kehidupan masyarakatnya.
"Program dana desa merupakan sesuatu yang sudah sangat lama kita butuhkan. Pembangunan berbasis desa kita harapkan dapat menyelesaikan berbagai persoalan, terutama kebutuhan lapangan kerja dan tekanan urbanisasi generasi muda desa," kata Fathan dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (19/10/2016).
Menurut anggota Fraksi PKB ini, ribuan desa di Indonesia menghadapi masalah yang hampir sama, yaitu meningkatnya populasi usia kerja dan rendahnya ketersediaan lapangan kerja.
Kondisi ini jika tidak segera diatasi akan melahirkan banyak persoalan baru seperti pengangguran, kemiskinan, hingga berbagai masalah sosial lainnya.
Oleh karena itu, program dana desa harus diarahkan untuk memberdayakan dan mendorong kreatifitas warga desa dalam membangun ekonominya. Apalagi ditegah kemajuan teknologi informasi saat ini, masyarakat di desa juga punya kesempatan yang sama untuk menjalankan usaha dari kampung halaman dan berhubungan langsung dengan konsumen di seluruh dunia.
Itu sebabnya, pembangunan infrastruktur seperti internet di desa-desa harus dapat dioptimalkan.
"Kementerian Desa harus menjadi akselerator bagi tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di desa. Program dana desa yang tepat sasaran akan menjadi salah satu kunci bagi berhasilnya pembangunan di desa," katanya.
Akibat rendahnya peluang kerja di desa, arus urbanisasi di Indonesia meningkat tajam. Prosentase masyarakat yang tinggal di pedesaan terus menurun drastis. Data Bank Dunia mencatat bahwa populasi di desa pada 1995 masih mencapai 64 persen dan menurun hingga 46 persen tahun 2010. Bahkan di tahun 2050 diproyeksikan populasi masyarakat di desa hanya berkisar 33 persen.
"Kita harus berpacu dengan waktu untuk membuka berbagai peluang dan kesempatan agar masyarakat desa bisa tetap survive tanpa harus pergi ke kota. Kita semua ingin desa kembali menjadi basis kemajuan Indonesia dengan tetap memperkuat sektor produktif seperti pertanian," kata Fathan.