Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menko Darmin Rombak Sistem Irigasi yang Rusak

Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Menko Darmin Rombak Sistem Irigasi yang Rusak
youtube
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meninjau proyek irigasi di Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (2/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya membenahi berbagai kebijakan di sektor pertanian.

Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang.

Salah satu fokus perhatian pemerintah adalah perbaikan sarana irigasi.

“Pemerintah akan mempercepat pemetaan rehabilitasi infrastruktur irigasi,” kata Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi Terbatas Kebijakan Pertanian dan Pangan Jangka Menengah dan Panjang, Rabu (26/10/2016).

Kementerian PUPR mencatat dari sekitar 7,3 juta hektar saluran irigasi yang beroperasi saat ini, sebanyak 43,6 persen mengalami kerusakan.

Karena itu pemerintah menargetkan 3 juta hektar saluran irigasi masuk ke dalam program rehabilitasi selain membangun pembangunan 1 juta hektar saluran irigasi baru.

Dengan demikian, pada 2019 ditargetkan 90 persen atau 6,4 juta hektar lahan irigasi di Indonesia dalam keadaan baik.

Berita Rekomendasi

“Prinsipnya bukan menambah petak sawah baru tetapi pembangunan irigasi harus dititikberatkan pada rehabilitasi dan dicocokan dengan lahan yang tersedia. Karena produktivitas lahan pertanian hubungannya tidak jauh-jauh dengan irigasi,” ujar Darmin.

Untuk mempercepat program rehabilitasi irigasi ini, Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi diminta untuk menginventarisasi seluruh data lahan irigasi.

Rapat juga memutuskan lahan irigasi yang sebelumnya berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota dialihkan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Hadir dalam rapat diantaranya Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dan Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas