Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Kalteng Usul Tembak Mati Bandar Narkoba Berhadiah Rp 50 Juta, Ini Tanggapan BNN

Bahkan kepada anak buahnya, Budi Waseso tidak segan mengosongkan gudang senjata untuk memburu bandar narkoba.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gubernur Kalteng Usul Tembak Mati Bandar Narkoba Berhadiah Rp 50 Juta, Ini Tanggapan BNN
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Kepala BNN Budi Waseso. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Niat Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto, yang menyiapkan dana untuk polisi atau Badan Narkotika Nasional (BNN) agar menembak mati bandar narkoba ditanggapi beragam.

Gubernur Sugianto mengusulkan yang bisa menembak mati bandar narkoba diberikan hadiah hingga Rp 50 juta.

Dalam setiap kesempatan Sugianto terus mendorong hal tersebut.

Bahkan soal keterbatasan anggaran, pihaknya siap membantu dengan menghibahkan dana APBD kepada BNN.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menginginkan hal yang sama.

Buwas sapaannya, ingin juga bertindak keras kepada para bandar narkoba.

"Beliau (Budi Waseso) juga ingin keras, tapi mengikuti aturan hukum," kata Kabag Humas BNN Slamet Pribadi saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (9/11/2016).

Berita Rekomendasi

Bahkan kepada anak buahnya, Budi Waseso tidak segan mengosongkan gudang senjata untuk memburu bandar narkoba.

"Bahkan beliau perintahkan keluarkan senjata dari gudang untuk penegakan hukum. Tapi gunakan senjata sesuai aturan hukum," kata Slamet.

Diketahui, Sugianto terinspirasi oleh Presiden Filiphina Rodrigo Duterte terkait tembak mati bandar narkoba.

Menurutnya, penegakan ala Duterte perlu diterapkan dalam kondisi hukum yang tak tegas seperti sekarang ini.

"Narkoba ini kan pembunuh massal. Memang harus tembak di tempat. Tidak ada jalan lain lagi melawan para bandar," katanya.

Sugian sapaannya bahkan ingin petrus alias penembak misterius dimarakkan lagi. Sekadar diketahui, petrus terjadi di era Orde Baru.

Saat itu, orang yang dinilai pelaku kriminal ditembak mati. Kejadian ini menerbitkan waswas penembakan tidak hanya menyasar pelaku kriminal tapi juga warga yang tidak bersalah.

Penembakan pengedar narkoba bukan wacana melainkan sudah dimulai di Kalimantan Tengah. Sugian memberi duit kepada aparat yang berhasil menembak pengedar narkoba. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Polda Kalteng, dan Danrem TNI setempat.

"Saya sudah perintahkan (ke aparat), 'Tembak, Pak.' Siapa (aparat) yang nembak maka saya kasih Rp 50 juta kalau (pengedar narkobanya) meninggal. Kalau kena kaki Rp 25 juta," kata Sugian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas