Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antasari Azhar Berat Tinggalkan Rekannya Sesama Narapidana

Banyak suka dan duka dialami Antasari Azhar bersama lebih 600 narapidana yang notabene-nya adalah teman senasib.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Antasari Azhar Berat Tinggalkan Rekannya Sesama Narapidana
Warta Kota/Andika Panduwinata
Antasari Azhar dalam acara syukuran di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Selasa (8/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh tahun dan enam bulan sudah Antasari Azhar menjalani kehidupan di balik jeruji besi.

Sebagian besar masa hukuman itu ia jalani di Lapas Klas I Tangerang.

Banyak suka dan duka dialaminya bersama lebih 600 narapidana yang notabene-nya adalah teman senasib.

Antasari mengaku, di satu sisi dirinya bahagia bisa meninggalkan lapas karena bisa kembali berkumpul bersama keluarga tercinta setelah tujuh tahun dan enam bulan ditinggalkannya.

Namun, di sisi lain ia mengaku sedih dan berat meninggalkan tempat tersebut.

"Terhadap rekan-rekan di sini, jujur saya berat, sedih meninggalkannya," ucap Antasari.

Antasari sedih dan berat meninggalkan para napi lantaran ia khawatir akan nasib rekannya tersebut setelah ia tinggalkan.

Berita Rekomendasi

Sebab, selama ini sebagian besar narapidana di lapas tersebut kerap berbagi cerita hingga konsultasi kepada dirinya.

"Waktu kami perpisahan blok khusus di sini saja, mereka mengatakan, 'Pak, kemana lagi kami nanti mencari tempat untuk curhat? Kemana lagi tempat kami untuk mengadu tentang keluh kesah mereka?' Di situ saya merasa berat dan sedih meninggalkan mereka. Karena mereka butuh tempat bernaung," ucapnya.

Menurut Antasari, para narapidana dengan senang hati berbagi cerita perihal masalah pribadi, masalah hukum hingga masalah keluarga.

Sebab, para narapidana tersebut merasa sungkan dan takut jika berbagi cerita dengan petugas lapas.

"Tapi, kalau bicara ke saya yang senasib, mereka nggak sungkan. Di sinilah (saung) tempatnya konsultasi, di saung," kata Antasari sembari menunjuk saung tempat dilakukan wawancara.

Menurut Antasari, beberapa narapidana berkonsultasi kepadanya perihal hak dan prosedur mengajukan Peninjauan Kembali (PK) hingga hak pulang ke rumah saat ada anggota keluarga yang meninggal.

"Nah, saya berpikir, apa mereka ke depannya akan diperhatikan soal ini nggak?" ujarnya.

Antasari menambahkan, kebersamaannya dengan para narapidana sangat terlihat di kala melakukan pertandingan sepakbola, futsal dan voli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas