Dua Kapten WNI yang Diculik Belum Diketahui Posisinya
Armanatha menjelaskan hingga Rabu (9/11/2016) sore, penculik masih belum berkomunikasi dengan pemilik kapal
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir menjelaskan bahwa hingga saat ini masih belum dapat mengetahui posisi pasti kedua kapten kapal WNI yang diculik di perairan Sabah, Malaysia.
"Hingga saat ini masih belum dapat informasi dimana pastinya mereka berada dan masih belum tahu siapa penculiknya," kata dia di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Armanatha menjelaskan hingga Rabu (9/11/2016) sore, penculik masih belum berkomunikasi dengan pemilik kapal yang berada di Sabah, Malaysia.
Sehingga pemerintah cukup sulit untuk mengetahui secara persis keberadaan mereka dan latar belakang penculik.
Saat ini, kata dia, pemerintah Indonesia melalui Konjen Sabah, masih terus melakukan upaya komunikasi dengan pemilik kapal serta dengan aparat keamanan yang bertugas di perairan tersebut terkait dengan penculikan dua kapten kapal asal Buton, Indonesia.
"Kami masih terus komunikasi dan memantau seluruh informasi yang berkembang," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menginformasikan telah terjadi penculikan terhadap dua Nahkoda WNI di perairan Sabah, Malaysia pada Sabtu (5/11/2016) waktu setempat.
Kedua nahkoda tersebut memakai Kapal ikan nomor SSK 00520 dan Kapal ikan nomor SN 1154/4F.
"Keduanya adalah WNI bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir melalui keterangan, Jakarta,Minggu (6/11/2016).
Atas hal itu, KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau sudah berkoordinasi di Sandakan untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai kejadian tersebut.
"Koordinasi kami lakukan dengan pihak keamanan Malaysia, pemilik kapal dan ABK yang di lepas," katanya.
Kemenlu menyatakan keprihatinan Indonesia mengenai kembali terjadinya penculikan dan penyanderaan di perairan Sabah Malaysia dan meminta Pemerintah Malaysia untuk membantu pembebasan.