Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Dari 101 Pilkada, Hanya Jakarta yang Isu SARA-nya Kuat

Menurutnya, tidak sulit menduga bahwa memang ada yang diuntungkan dengan isu SARA ini.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Dari 101 Pilkada, Hanya Jakarta yang Isu SARA-nya Kuat
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Pengamat Politik Lima (Lingkar Madani), Ray Rangkuti jadi pembicara acara Kaleidoskop Perjuangan Relawan Jokowi yang digelar di Plaza Atrium Senen, Jl. Senen Raya, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2016). Ia menegaskan, bahwa para relawan jokowi harus selalu mengingatkan Presiden Jokowi, untuk selalu membuat kebijakan yang membuat Indonesia lebih baik, sebagai bentuk tanggung jawab. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Pengamat politik, Ray Rangkuti menyayangi massifnya isu suku, agama, ras dan antargolongan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Menurut catatannya, isu SARA mulai mewarnai Pilkada sejak satu tahun lalu namun yang paling massif di Jakarta.

‎"Isu SARA sudah muncul sejak satu tahun terakhir. Dari 101 Pilkada tahun depan, isu SARA hanya massif di Jakarta, di Banten saja yang dekat Jakarta tidak ada," kata Ray di Jakarta, Kamis (10/11/2016).




Ray menilai‎, massifnya isu SARA saat Pilkada DKI Jakarta menimbulkan kecurigaan bahwa ada orang yang sengaja menggelontorkan isu tersebut.

Menurutnya, tidak sulit menduga bahwa memang ada yang diuntungkan dengan isu SARA ini.

"Dugaan saya, segitu pentingkah Pilkada DKI ini? Seolah seluruh mata tertuju di Jakarta," ujar Ray Rangkuti.

Masih kata Ray, secara elektoral Jakarta tidak begitu memiliki peran yang strategis bahwa hanya ada 7 juta pemilih saja.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, jumlah elektoral di Jakarta jauh berbeda dengan Jawa Timur yang mencapai puluhan juta.

"Jakarta pertarungan penuh gengsi. Trennya kepala daerah yang berprestasi berpeluang jadi Capres. Di Jakarta tren itu muncul," kata Ray Rangkuti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas