Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah: Demo 4 November Baru Pemanasan

Fahri mengatakan bahwa pemanasan politik ini ditambah dengan gelaran Pilgub DKI 2017.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fahri Hamzah: Demo 4 November Baru Pemanasan
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senayan, Jumat (4/11/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah berharap Presiden Joko Widodo bisa berdiskusi langsung dengan rakyat terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Hal itu mengingat sudah ada gerakan besar-besaran yang terjadi pada 4 November 2016.

"Mohon juga pemimpin negara ini mau berdiskusi, jangan anggap remeh situasi masyarakat, apalagi ditambah bila krisis ekonomi. Saya kira itu ajakan positif. Kami tak ada pikiran negatif," kata Fahri kepada wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Baca: Fahri Hamzah: Siapa yang Mau Menjatuhkan Pemerintah?

Baca: Disindir Muhaimin, Jokowi: Saya Kalau Sudah Disinggung Saya Juga Punya Perasaan

Baca: Jokowi Harap Tidak Ada Unjuk Rasa Lanjutan

Dirinya juga mengingatkan pemanasan politik siklus 20 tahun, pasca-Reformasi 1998.

Fahri mengatakan, bila pemerintah gagal mengendalikan politik yang mulai memanas ini maka gelombang besar bakal terjadi.

"Indonesia selalu muncul energi barunya setiap 20 tahunan. Energinya tiba-tiba melesat dan kuat sekali. Sekarang dari tahun 1998 ada periodisasi yakni pada 2018. Dan, sekarang sepertinya sudah ada pemanasan (demo 4 November). Ini tidak boleh kita abaikan," katanya.

Lebih jauh, Fahri mengatakan bahwa pemanasan politik ini ditambah dengan gelaran Pilgub DKI 2017.

Berita Rekomendasi

Pasalnya, pesta demokrasi di Ibu Kota menjadi miniatur pemilihan presiden.

"Ya ini kan ada Pilkada DKI. Karena ini di Ibu Kota ya ini pemanasan. Karena membacanya dalam timeline 20 tahunan itu bisa jadi pemanasan," katanya.

Aktor Politik

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon masih menunggu penjelasan Presiden Joko Widodo soal ucapan ada aktor politik yang menunggangi demo sejumlah ormas islam terkait dugaan penistaan agama Jumat 4 November 2016.

Menurutnya, sudah delapan hari sejak Presiden Jokowi menuturkan kata-kata tersebut, namun belum ada penjelasan.

Politikus Partai Gerindra ini meminta agar Jokowi meralat ucapannya tersebut agar tidak menyebabkan kesalahpahaman.

"Ini sudah delapan hari. Namun, hingga kini belum disebut siapa aktor intelektual yang tunggangi demo. Tolong disebut siapa aktornya. Atau menurut saya, diralat saja, bahwa tidak ada, atau salah ngomonglah. Agar tidak menimbulkan tanda tanya, dan saling curiga," kata Fadli kepada wartawan di Hotel Kartika Chandra, Sabtu (12/11/2016).

Fadli menilai, perkataan Jokowi hanya pengalihan isu, Fadli tidak menampik hal tersebut.

Dia menjelaskan, sebenarnya yang jadi pokok masalah adalah soal penistaan agama. Maka masalah itulah yang harus diselesaikan.

"Sumber dari masalah adalah saudara Basuki Tjahaja Purnama yang (diduga) melakukan penistaan agama. Kalau ini selesai, semua masalah selesai. Kalau ini tidak selesai maka akan timbul masalah yang baru," kata Fadli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas