Kapolri: Jaringan Teror Bom Gereja Samarinda Sudah diketahui, Mereka Mau Bikin Kacau
"Lima orang lagi sudah ditangkap dan dikembangkan. Ini sebenarnya pelaku lama kasus bom di Serpong dan bom buku." kata Kapolri.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan teranyar ada lima orang yang diamankan terkait kasus pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan llir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
"Lima orang lagi sudah ditangkap dan dikembangkan. Ini sebenarnya pelaku lama kasus bom di Serpong dan bom buku. Ada kaitannya dengan kelompok Pepy Fernando, jaringan lama. Jadi sekarang dia bergabung dengan JAD," tegas Tito Karnavian, Senin (14/11/2016) di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan target dari peristiwa ini yaitu hanya ingin menimbulkan kekacauan saja. Tito Karnavian pun berharap masyarakat harus tetap tenang.
"Mereka berusaha menimbulkan kekacauan. Masyarakat tenang saja, ini pelaku lama yang sudah diketahui jaringannya, akan dikembangkan terus," tambahnya.
Untuk diketahui, atas peristiwa itu, satu korban yakni Intan olivia (3) meninggal dunia, dimana sebelumnya korban sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Abdil Wahab Sjahranie, Samarindah.
Sementara itu, tiga korban lainnya yaitu Triniti Hutahaen, Anita Christabel, dan Alfarou Sinaga masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Seluruh korban atas peristiwa itu adalah anak-anak karena saat kejadian mereka sedang bermain di lokasi parkiran gereja.
Pelaku dari peristiwa ini yaitu Juhanda alias Jo (37) sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Untuk selanjutnya Juhanda akan dibawa oleh Densus 88.