Panglima TNI: Bhinneka Tunggal Ika Pemersatu Bangsa
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pusat gravitasi yang membuat bangsa Indonesia bersatu.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bangsa Indonesia disatukan oleh pusat gravitasi bernama Bhinneka Tunggal Ika.
"Bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan center of gravity sebagai pemersatu bangsa," ujar Gatot dalam kuliah umum bertema 'Mari Teladani Semangat Juang Pahlawan Kemerdekaan Menuju Indonesia Jaya.'
Hadir 350 mahasiswa Universitas Indonesia dan beberapa perwakilan universitas dalam kuliah umum yang berlangsung di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/11/2016).
Bangsa Indonesia, sambung Gatot, memiliki beragam bahasa daerah, suku dan agama, namun semuanya tidak bisa dipecahbelah.
Menurut dia burung Garuda sebagai lambang negara yang mencengkram keras tulisan Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan semangat kebangsaan.
"Walaupun berbeda-beda tetapi pada hakekatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang harus kita pertahankan," kata Panglima TNI.
Dikatakan Gatot, bangsa Indonesia tidak dapat dirusak dari luar dan bila itu terjadi pasti rakyatnya akan bersatu karena memiliki karakter dan gen ksatria yang sangat militan mempertahankan NKRI.
Menurut Gatot, sejarah telah membuktikan bahwa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang begitu besar dan menguasai wilayah yang sangat luas hingga ke Selat Malaka dapat punah, karena dorongan dari internal.
"Berangkat dari sejarah tersebut, maka pemuda Indonesia harus bersatu dan tetap mempertahankan NKRI sampai kapan pun," kata dia.
Bangsa Indonesia dapat merdeka karena pemudanya bersatu bahu-membahu dan meninggalkan segala ego, bergotong-royong bersama seluruh lapisan masyarakat berjuang meraih kemerdekaan Indonesia dengan semboyan merdeka atau mati.
Saat ini, kata Panglima TNI, ancaman nyata yang dihadapi bangsa Indonesia yaitu proxy war yang dilakukan oleh negara-negara lain yang menginginkan kekayaan alam Indonesia.
"Indonesia sebagai negara ekuator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang perlu diwaspadai dan menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang," kata dia.