Kondisi Kesehatan Semakin Menurun, Sutan Bhatoegana Sempat Tak Sadarkan Diri
Kondisi kesehatan mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, dikabarkan kian menurun.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kondisi kesehatan mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, dikabarkan kian menurun.
Setelah dipindah ke ruang high care unit (HCU) di Bogor Medical Center (BMC), pada Kamis siang, ayah tiga anak itu kembali dipindah ke ruang intensive care unit (ICU).
Hal itu dipaparkan oleh teman-teman kuliah Sutan yang menjenguk mantan Ketua Komisi VII DPR itu, Kamis (17/11) sore. Mereka adalah Winarno, Indarto, dan Sukapdi.
"Saya habis jenguk Sutan, dia itu senior saya ketika di kampus dulu," ujar Sukapdi kepada TribunnewsBogor.com.
Sukapdi menyatakan, Sutan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia juga mengatakan kondisi Sutan ketika dirawat RS Medistra, Jakarta, lebih baik daripada kondisi Sutan yang sekarang.
"Kondisinya menurun kalau dibandingkan saat berada di RS Medistra," ucapnya.
"Tadi saya ke ruang ICU, saya hanya ngobrol dengan keluarganya, kita doakan saja semoga Sutan cepat sembuh," tuturnya.
Sukapdi juga mengatakan, informasi tentang Sutan terus diperbarui melalui grup di sosial media.
"Kami ada grup di sosial media, kami selalu dapat informasi terkini mengenai kondisi Sutan, sudah banyak yang datang dan diperkirakan masih akan ada yang datang menjenguk lagi," katanya.
Sebelum Sukapdi dan dua rekannya datang, tiga teman kuliah Sutan juga datang ke BMC untuk menjenguk Sutan. Mereka adalah Fery, Irianto, dan Sofyan.
Mereka menyatakan bahwa Sutan masih dalam perawatan. Hal ini membantah kabar burung yang beredar Rabu lalu yang menyatakan bahwa Sutan telah berpulang.
Pada Rabu sore, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, juga datang ke Bogor Medical Center (BMC) untuk menjenguk Sutan Bhatoegana. Syarief datang seorang diri dan tak banyak memberikan keterangan.
Terpisah, anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Max Sapocua menyesalkan beredarnya kabar burung yang menyatakan Sutan telah berpulang.
Max mengaku terus memantau perkembangan kesehatan sahabatnya, Sutan Bhatoegana, yang menderita kanker hati.
Max mengaku dirinya selalu berkomunikasi dengan pihak keluarga Sutan untuk mengetahui kondisi sahabatnya.
"Saya selalu berkomunikasi dengan keluarga Sutan, saya terus ikuti perkembangan kesehatan Sutan," ujarnya.
Setiap membesuk Sutan, Max selalu bercerita tentang kegiatan yang mereka lakukan bersama-sama beberapa tahun lalu.
"Kalau saya bertemu Sutan di rumah sakit, saya selalu bernostalgia, menceritakan hal yang dulu-dulu, seperti bercerita tentang bersama-sama mendirikan partai, pergi ke daerah-daerah, dan refreshing," tutur Max.
Max menambahkan, saat ini ia hanya bisa membahagiakan Sutan lewat cerita-cerita masa lalu.
"Mungkin saya kalau bertemu itu hanya sebatas menggembirakan dia, dengan harapan dapat menggugah hati Sutan dan membuat Sutan bersemangat lagi," katanya.
Seperti diberitakan, Sutan adalah anggota DPR yang dijatuhi hukuman karena menerima hadiah dari Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno sebesar 140 ribu dolar AS dan 200 ribu dolar AS dari Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Motif pemberian hadiah adalah agar Sutan mendukung pembahasan APBN-P Kementerian ESDM tahun 2013.
Di pengadilan tingkat pertama, politisi Partai Demokrat itu dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Sedangkan, hakim tingkat kasasi memperberat hukuman Sutan menjadi 12 tahun penjara.
Sutan menjalani hukuman di LP Sukamiskin, Bandung. Ketika kesehatannya terganggu, Sutan sempat dirawat RS Hermina, Bandung, lalu dipindahkan ke RS Medistra, Jakarta, dan terakhir dipindahkan ke BMC atas pertimbangan agar lebih dekat dengan keluarganya. (TIM Tribunnewsbogor.com)