Penyebab Sirosis, Kanker Hati yang Menggerogoti Sutan Bhatoegana
Sirosis membuat hati atau lever mengalami peradangan, kerusakan atau kematian sel hati sehingga akan merusak struktur hati.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana meninggal dunia, di RS BMC, Sabtu (19/11/2016) pagi.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, pria yang dikenal dengan jargon 'Ngeri-ngeri Sedap' itu tengah berjuang melawan penyakit sirosis hati.
Dokter spesialis penyakit dalam-konsultan gastro enterologi hepatologi, Rino A Gani menjelaskan, sirosis merupakan penyakit menahun yang mengenai hati.
Sirosis membuat hati atau lever mengalami peradangan, kerusakan atau kematian sel hati sehingga akan merusak struktur hati.
"Akibatnya hati menjadi keras, mengecil dan fungsi hati menurun," kata Rino kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2016)
Efek dari rusaknya lever, pasien bisa mengalami mata dan badan atau kulit kuning.
Hal itu terjadi karena bilirubin (pigmen warna kuning) tidak bisa dipindahkan melalui hati, sehingga menumpuk di darah dan tersimpan di mata maupun kulit.
Selain itu, pasien sirosis bisa mengalami kaki bengkak, perut membesar, berat badan turun drastis, penurunan kesadaran, muntah darah, hingga gangguan ginjal.
Sirosis bisa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B maupun C.
Jika virus itu menetap di tubuh selama puluhan tahun, bisa berkembang menjadi sirosis.
Sayangnya, kerusakan hati karena virus hepatitis sering kali tak disadari pasien hingga akhirnya sudah menjadi sirosis.
"Lebih dari 80 persen tidak ada gejalanya. Kalaupun ada, gejalanya tidak spesiifk, seperti cepat lelah, dan rasa tidak enak di perut kanan atas," kata Rino.
Sirosis juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, perlemakan hati, dan autoimun yang menyerang hati. (Dian Maharani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.