Angin Kencang di Pemakaman Sutan Bhatoegana, Netizen Ramai-ramai Berdoa
Dalam rekaman video wartawan TribunnewsBogor.com di lokasi, tampak pelayat sempat berlarian saat berada di Pemakaman Giri Tama, Tonjong, Parung, Bogor
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Suasana pemakaman politisi Sutan Bhatoegana diiringi hujan deras serta angin kencang hingga menerbangkan tenda pelayat, Sabtu (19/11/2016).
Dalam rekaman video wartawan TribunnewsBogor.com di lokasi, tampak pelayat sempat berlarian saat berada di Pemakaman Giri Tama, Tonjong, Parung, Bogor, Jawa Barat.
Suasana pemakaman almarhum Sutan Bhatoegana di Pemakaman Giri Tama, Tonjong, Kabupaten Bogor, Sabtu (19/11/2016). Hujan deras dan angin kencang sempat merobohkan tenda dan kursi-kursi ambruk.
Pemandangan itupun ditanggapi beragam oleh netizen.
Melalui kolom komentar Hujan Angin dan Insiden Tenda Ambruk Warnai Pemakaman Sutan Bhatoegana, ratusan netizen menuliskan komentarnya.
Banyak dari mereka yang mendoakan almarhum.
Mereka meminta dan mengingatkan yang lainnya untuk tidak mudah berburuk sangka, dan lebih utama mendoakan almarhum.
Baca: Jenazah Sutan Dikebumikan di Bawah Guyuran Hujan Lebat dan Angin Kencang Hingga Terbangkan Tenda
Meski tidak semua netizen berpendapat sama, namun sebagian besar netizen banyak yang mendoakan Sutan Bhatoegana agar mendapatkan tempat terbaik.
Celotehan Khas Sutan Bhatoegana
Sosok yang energik, lucu, pintar ngeles, pintar memain-mainkan logika politik sesuka hati itu kini telah pergi untuk selama-lamanya, Sabtu (19/11/2016).
Ada yang senang, tapi juga tak sedikit yang berang karena kegesitannya bersilat lidah kala itu.
Tapi kini semua kelihaiannya beretorika jadi kenangan banyak orang.
Entah yang suka atau yang benci, mengingat hal-hal yang khas tentang sosok dan sepak terjang dan celetukan khas tentang Sutan Bhatoegana yang masih diingat hingga kini:
1. Ngeri-ngeri Sedap
Kata-kata 'ngeri-ngeri sedap' ini paling khas pada Bhatoegana.
Rangkaian kata ini sering dia ucapkan di berbagai sesi wawancara dengan awak media.
Celetukan berbau misterius itu biasanya dimaksudkan untuk menyindir lawan politik.
Taruhlah seperti saat kasus korupsi atau kasus tertentu menimpa lawan politiknya.
Sutan menyindirnya dengan Kata-kata itu.
Seperti saat seorang anggota DPR terjerat kasus video porno, Sutan saat itu menyentil.
"Itu dari Fraksi apa dan berbuat mesum dengan siapa ya. Kok jadi ngeri-ngeri sedap barang tuh."
2. Sorry My Love
Celetukan lain yang khas dari Sutan Bhatoegana adalah 'Sorry My Love.'
Kesannya seperti kalimat romantis seorang cowok pada kekasih, padahal enggak banget.
Kata-kata 'Sorry my love' dilontar Bhatoegana untuk ngeles dari tuduhan kasus yang diarahkan padanya.
Seperti saat wartawan mengonfirmasi dugaan kasus korupsi di Departeman Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang membuat namanya terseret-seret.
Itu karena Bhatoegana duduk di Komisi VII yang juga mitra ESDM.
Saat itu, ia disebut-sebut di kasus proyek Solar Home System (SHS).
"Nama saya tidak tercemar, sory my love. Orang bilang saya tercemar, kalau tak ada bukti ya nggak akan tercemar," tegasnya, kala itu.
3. Masuk Tuh Barang!
Kalimat 'Masuk tuh barang!' ini memang maknanya berbau lucu tapi arti sesungguhnya barangkali cuma Sutan yang paham.
'Masuk tuh barang', kerap diucapkan Bhatoegana dengan ekspresi wajahnya yang khas dan lucu.
Salah satunya saat ia mengomentari seorang model cantik yang melenggang di catwalk Jakarta Fashion Week.
"Ya pasti mantaplah barang tuh!" ujar Bathoegana saat ditanya.
Orang-orang di sekitarnya pada tolah-toleh bingung dengan apa yang dimaksud sang politikus.
4. SDM (Selamatkan Diri Masing-masing)
Celetukan BBM (Bersih, Berani, Merakyat) ala Sutan Bhatoegana memang tidak setenar 'ngeri-ngeri sedap.'
Tapi BBM sempat ramai dibicarakan.
Hampir mirip, ada juga celetukan SDM (Selamatkan Diri Masing-masing).
"Contoh ada rekan-rekan yang tanya pemimpin yang dibutuhkan saat ini dari tingkat nasional sampai daerah. Saya katakan kita butuh Pemimpin yang BBM ( Bersih, Berani, Merakyat ) bukan yang SDM ( Selamatkan Diri Masing-masing)," jelasnya.
5. Ikan Salmon
Ikan Salmon yang dimaksud Sutan Bhatoegana adalah singkatan untuk menyindir lawan politik.
Kepanjangan Ikan Salmon = Intelektual Kagetan Asal Ngomong.
Ada juga Ikan Koi = kelompok orang penebar isu negatif).
Dan juga Ikan Teri = Mau terima nggak mau memberi).
"Jadi saya sindir saja. Saya minta mereka banyak-banyak makan ikan salmon biar sehat, agar orgasme politik mereka bisa cepat tercapai," terang Bhatoegana kala mempopulerkan Ikan Salmon.