Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Jelaskan Maksud Pertemuannya dengan Sejumlah Pihak

Silaturahmi kembali dilakukan Presiden Joko Widodo yang sekaligus mengawali rangkaian agenda kegiatannya pada hari ini.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Jokowi Jelaskan Maksud Pertemuannya dengan Sejumlah Pihak
Harian Warta Kota/henry lopulalan
SAMBIL SARAPAN - Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) sambil sarapan di beranda belakang Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016). Dalam pertemuan tersebut Presiden dan Surya Paloh membicarakan tiga permasalahan utama bangsa, yaitu pentingnya penguatan kembali semangat kemajemukan dan pluralisme yang telah tertanam di dalam bangsa Indonesia, pemantapan kembali ideologi Pancasila, serta bertekad dengan semua kekuatan untuk mencegah tumbuh kembangnya paham radikalisme di Indonesia. Warta Kota/henry lopulalan 

"Tidak mungkin ini bisa terjaga baik kalau ada pembiaran terhadap paham-paham radikalisme yang mengancam ideologi kebangsaan yang kita miliki," tegasnya.

Oleh karenanya, masih menurut Surya, guna mewujudkan stabilitas dan ketenteraman di tengah keragaman yang ada, bangsa Indonesia memerlukan sebuah keteladanan. Keteladanan yang dimaksud utamanya diperlukan datang dari para elit politik.

"Yang dibutuhkan negeri ini saat ini adalah keteladanan. Semangat keteladanan itu harus diberikan dari waktu ke waktu di mana saja, kapan saja, oleh para elit bangsa ini. Jadi kalau ada keteladanan, di sana ada semangat pengorbanan, maka semangat dan sikap-sikap itu akan melahirkan negarawan-negarawan baru di negeri kita," jelasnya.

Konsolidasi Untuk Ketenangan Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, presiden sempat ditanyakan mengenai kekhawatiran dirinya terhadap sejumlah isu mengenai upaya penjegalan terhadap pemerintah.

Presiden dengan tegas mengaku sama sekali tidak khawatir terhadap isu tersebut.

Adapun sejumlah pertemuan yang dilakukannya kepada jajaran TNI dan Polri serta para tokoh belakangan ini dimaksudkan untuk memberikan ketenangan di kalangan masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Tidak lah, kita ini kan produk demokrasi yang konstitusional. Saya biasa-biasa saja. Bahwa kita perlu bertemu dengan tokoh-tokoh, perlu konsolidasi dengan TNI-Polri, ya memang itu yang harus dilakukan dalam mengelola situasi agar masyarakat melihat sehingga ada ketenangan di situ," jelas presiden.

Surya Paloh pun tampaknya memiliki pandangannya sendiri terkait hal tersebut. Dirinya berpandangan bahwa pemerintahan saat ini merupakan produk Pemilihan Presiden di mana tenaga, waktu, dan biaya masyarakat Indonesia telah dikeluarkan untuk proses demokrasi tersebut.

Presiden Joko Widodo bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun pada akhirnya mengemban amanah yang diperoleh dari rakyat.

"Ini masa jabatan beliau masih berjalan, sudah ada keinginan menjatuhkan misalnya pemerintah. Kalau itu yang terjadi apa warga negara seperti saya harus tinggal diam? Apa partai yang saya pimpin harus tinggal diam? Ya pasti harus saya lawan. Itu kan kejujuran, tapi bukan itu yang kita cari, bukan itu yang kita depankan," tegas Surya.

Meski demikian, Surya Paloh segera menambahkan bahwa dirinya tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Ia sekaligus mengajak semua pihak untuk berpikir positif.

Pemerintah disebutnya juga telah berbesar hati untuk mendengarkan segala masukan selama hal tersebut tidak melanggar aturan dan hukum yang berlaku.

Surya Paloh sendiri pagi ini tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 7.30 WIB.

Sebelum pertemuan, keduanya sempat menikmati sarapan pagi di halaman beranda Istana Merdeka. Bubur ayam dan bakmi Aceh menjadi menu yang dihidangkan bagi keduanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas