Wakil Ketua MUI Jelaskan soal Foto Pernikahan Ma'ruf Amin
Belakangan setelah menerima banyak kecaman, Boni Hargens pun minta maaf dan menghapus foto tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernikahaan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin tiba-tiba menjadi perbincangan di dunia maya, setelah pengamat politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama, Boni Hargens mengunggah foto pernikahan Ma'ruf Amin ke media sosial.
Boni Hargens juga menuliskan "Kami Ucapkan Selamat Kepada Bapak Wakil Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), KH Ma'ruf Amin, yang berusia 73 tahun, hari ini, menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, Yang Berusia 30 Tahunan. Semoga Kedua Mempelai berbahagia Dan Langgeng Sampai Akhir Hayat. Amin Yra."
Meskipun pernikahan itu telah berlangsung dua tahun lalu.
Belakangan setelah menerima banyak kecaman, Boni Hargens pun minta maaf dan menghapus foto tersebut.
Wakil Ketua MUI, Zaiunt Tauhid Sa'adi , kepada wartawan di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016), membenarkan soal pernikahan Ma'ruf Amin yang fotonya diunggah ke dunia maya itu.
Kata dia, foto tersebut adalah foto pernikahan ketua MUI, yang berlangsung di Masjid Sunda Kelapa Mei 2014 lalu.
"Karena saya jadi saksi (pernikahan) pak Ma'ruf, itu istri beliau,"katanya.
Dia menyebutkan bahwa sebelum menikah di Masjid Sunda Kelapa, ketua MUI sudah terlebih dahulu ditinggal oleh istrinya yang meninggal karena penyakit.
Setelahnya Ma'ruf Amin bertemu dengan seorang perawat, lalu menikahinya.
"Beliau menemukan jodohnya, dengan seorang perawat yang punya anak dua. Diselenggarakan akad nikah di Masjid Sunda Kelapa," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga sebagai saksi, Wakil Presiden RI. Jusuf Kalla, dan Hatta Rajasa yang merupakan mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional.
Dalam acara tersebut juga hadir Din Syamsuddin, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI.
"Ini sah (pernikahannya), tidak perlu diragukan lagi, ada menteri yang tanya saya, pak Zainut apa benar, malah kalau dikatakan tidak benar itu salah. Masalah nambah atau tidak, itu urusan beliau lah," terangnya.