Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penerimaan pajak mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir. Realiasi pajak selalu berada di bawah target APBN sejak 2014.

Hal itu terungkap dalam kuliiah umum di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa (29/11/2016).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, penerimaan pajak pada 2014 turun Rp 100 triliun dari anggaran yang dirancang.

Sedangkan 2015, kata dia, penerimaan pajak turun Rp 240 triliun dari anggaran yang dirancang.

"Untuk 2016 ini penerimaan pajak juga diperkirakan turun Rp 219 triliun dibawah dari anggaran yang dirancang," kata Sri Mulyani yang menjadi narasumber dalam kuliah umum.

Adapun penerimaan pajak yang ditargetkan pada 2016 sebesar Rp 1.529,2 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, turunnya realiasi pajak beberapa tahun dipengaruhi faktor konomi Indonesia yang mengalami tekanan. Selain itu, kondisi perekonomian dunia juga masih belum stabil.

"Makanya hal ini harus mendapatkan perhatian yang serius. Sebab hal ini berakibat pada kondisi defisit pada keuangan negara," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengaku, pemerintah pusat terus mencari langkah untuk mengantisipasi defisitnya keuangan negara.

Sebab batas maksimal defisit keuangan negara itu sebesar tiga persen. Jika melebih angka itu, maka pemerintah akan mencari pinjaman.

"Kami terpaksa melakukan koreksi anggaran belanja. Dan ini memberikan efek positif, anggaran
Belanja hingga Oktober sudah lebih baik dari tahun lalu, baik belanja barang maupun modal," ujar Sri Mulyani. (cis)