Dahnil Sesalkan Pergantian Ketua DPR
“Tapi ketika tiba-tiba dia (Setya Novanto) mau kembali lagi, Itu artinya apa yang sudah dia bangun, dia rusak sendiri.” kata Dahnil
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemuda Muhammadiyah menyesalkan pergantian Ketua DPR RI dari Ade Komarudin kepada Setya Novanto.
Pergantian itu dinilai telah merusak etika politik yang telah dibangun sendiri oleh Setya Novanto.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, awalnya Setya Novanto telah memberikan pendidikan etika politik yang luar biasa ketika menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua DPR lantaran namanya disebut-sebut dalam skandal ‘Papa Minta Saham’.
“Tapi ketika tiba-tiba dia (Setya Novanto) mau kembali lagi, Itu artinya apa yang sudah dia bangun, dia rusak sendiri.” kata Dahnil ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (30/11).
Namun yang lebih ironi, lanjut Dahnil, pergantian itu justru mengesankan Ade Komarudin terdzolimi oleh partainya sendiri.
Menurutnya, Setya Novanto telah memanfaatkan suasana politik yang kini tengah menghangat untuk kembali ke kursi pimpinan parlemen Senayan. Apalagi, posisi Setya Novanto selaku ketua umum partai koalisi pemerintah memiliki dukungan kuat secara politik.
“Akom miskin dukungan politik. Inilah yang dimanfaatkan oleh Setya Novanto untuk kembali menjadi Ketua DPR,” jelas Dahnil.
Sementara Pengamat Politik Hendri Satrio menilai, pergantian piminan dewan itu telah memberikan kesan bahwa Ade Komarudin tengah terdzolimi oleh penguasa.
Namun Hendri juga melihat pergantian Akom sebagai momentum yang tepat untuk kocok ulang pimpinan dewan. PDIP sebagai partai dengan kursi terbanyak di DPR bisa memanfaatkan momentum tersebut.
“Ini momentum yang bagus bagi Megawati untuk mengintruksikan kader partainya untuk mewacanakan kocok ulang pimpinan DPR. Apalagi Setnov saat ini lagi butuh dukungan politik untuk memuluskan langkahnya,” ujar Hendri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.