Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ray Rangkuti: Pergantian Ketua DPR Urusannya Etika Bernegara

Ray Rangkuti mengatakan, pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin ke Setya Novanto sarat akan persoalan etika.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ray Rangkuti: Pergantian Ketua DPR Urusannya Etika Bernegara
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Pengamat Politik Ray Rangkuti. 

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin ke Setya Novanto sarat akan persoalan etika.

Memang diakuinya bahwa Novanto tidak mendapatkan putusan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam kasus 'papa minta saham', namun mengundurkan diri sebelum lembaga etik DPR itu mengetok palu.

‎"Jadi saya merasa (persoalan pergantian Ketua DPR) bukan soal Golkar. Ini urusannya etika bernegara," kata Ray dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).

Ray menuturkan, ‎Partai Golkar dalam mengajukan Setya Novanto untuk menggantikan Ade Komarudin hanya mempertimbangkan aspek perundang-undangan. Menurutnya, seharusnya Golkar juga mempertimbangkan aspek etiknya.

"‎Makanya pendekatannya bukan boleh nggak boleh, makanya DPR selalu keliatan nggak top. Itu karena memandangnya boleh nggak boleh diundang-undang, bukan boleh nggak boleh di etika," ucap Ray.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas