Tingkatkan Kualitas Buah Lokal, Kementan Bisa Manfaatkan Lahan Perhutani di Pantura
Daniel mengungkapkan lahan Perhutani di sepanjang Pantura yang begitu luas dan masuk kategori lahan premium.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan angkat bicara mengenai pernyataan Kementerian Pertanian (Kementan), yang menyatakan maraknya buah impor dikarenakan rendahnya kualitas buah lokal.
"Yah itu tugas utama litbang agar buah lokal berkualitas. Masa kalah dengan pemerintah Bangkok yang berhasil dalam mendorong rasa dan kualitas buahnya sampai terkenal di dunia," kata Daniel melalui pesan singkat, Rabu (30/11/2016).
Daniel menuturkan kualitas buah lokal dapat bersaing di pasaran selama ada pembinaan secara telaten serta political will yang kuat. Terbukti, buah pisang dan nanas lokal di Lampung menguasai pasar nasional bahkan ekspor ke berbagai negara.
"DPR RI Komisi IV akan mendukung penuh upaya presiden melalui Mentan," kata Wasekjen PKB itu.
Daniel mengungkapkan lahan Perhutani di sepanjang Pantura yang begitu luas dan masuk kategori lahan premium. Lahan tersebut dapat dioptimalkan dengan menjadi sentra buah.
"Jangan didiamkan saja menjadi lahan tidur yang rugi melulu nyusahin keuangan negara," kata Daniel.
Padahal, Daniel mengatakan tanah subur premium paling menguntungkan ditanam buah-buahan, karena harganya lebih mahal dan menguntungkan ketimbang pohon sawit.
"Manfaatin dong dengan gandeng swasta yang serius dan memang punya keahlian dan pasarnya. Jadi kita jangan salah menyalahkan yang penting segera bertindak perkuat kemandirian pangan dan industri nasional," kata Daniel.