Kemenpora Prihatin dan Terkejut Dengan Sekjen KOI Jadi Tersangka Korupsi
"Suka tak suka secara psikologis tentu berpengaruh pada kondisi Pak Doddy dalam bekerja sebagai Sekjen KOI,"
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menghormati penetapan tersangka terhadap Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (Sekjen KOI), Dody Iswandi alias DI.
DI dan IA, selaku pihak panitia penyelenggara, diduga merugikan negara mencapai miliaran rupiah terkait dengan kegiatan Carnaval Road To Asian Games 2018 di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan Kemenpora menghormati proses hukum yang berlangsung.
Ia pun berharap kinerja INASGOC (Indonesian Asian Games Organization Committe) tak terpengaruh dengan proses hukum yang menimpa Sekjen KOI.
"Tentu saja Kemenpora terkejut dan cukup prihatin dengan kabar tersebut," ujar Gatot, dalam keterangan yang diterima wartawan, Minggu (4/12/2016).
Dikatakan dia, suka tidak suka penetapan tersangka terhadap Dody Iswandi akan memberikan dampak psikologis.
"Suka tak suka secara psikologis tentu berpengaruh pada kondisi Pak Doddy dalam bekerja sebagai Sekjen KOI," katanya.
Masalah penetapan tersangka Dody Iswandi, dia mengaku sudah mendengar informasi itu.
Namun, pihak Kemenpora sejauh ini belum mendapatkan tembusan secara tertulis baik dari polisi maupun KOI.
Dia menjelaskan, Dody Iswandi sudah tak menjabat sebagai Sekjen INASGOC sejak Juni 2016.
Posisi Dody Iswandi digantikan Sylviana Murni yang belakangan maju sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono.
Akhirnya, jabatan Sekjen INASGOC dijabat Harry Warganegara sebagai Plt Sekjen INASGOC.
"Sehingga tak berpengaruh pada kinerja INASGOC. Tetapi Pak Doddy tetap sebagai Sekjen KOI," tambahnya.
