Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Nasir Abas Direkrut Bergabung dan Tinggalkan Jamaah Islamiyah

"Saya umur 18 tahun diberangkatkan ke Afghanistan. Saya kenal Abu Bakar Baasyir dan beliau yang memberangkatkan saya,"

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cerita Nasir Abas Direkrut Bergabung dan Tinggalkan Jamaah Islamiyah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Nasir Abbas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas membeberkan saat pertama ia direkrut Abu Bakar Baasyir untuk bergabung dengan JI.

Menurutnya, ia direkrut Baasyir yang mengirimnya untuk berlatih perang di Afghanistan.

Nasir mengungkapkan, dirinya saat direkrut untuk bergabung dengan JI, usianya baru menginjak 18 tahun.

Dirinya mengaku mendapat doktrin bahwa Indonesia telah menjajah Negara Islam Indonesia.

"Saya umur 18 tahun diberangkatkan ke Afghanistan. Saya kenal Abu Bakar Baasyir dan beliau yang memberangkatkan saya," kata Nasir.

Hal tersebut diungkapkannya dalam seminar Penanggulangan dan Penindakan Tindak Pidana Terorisme di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Berita Rekomendasi

Nasir menuturkan, ‎selama ia menjalani pelatihan di Afghanistan mendapatkan doktrin untuk melakukan jihad di Indonesia.

Menurutnya, selama di Afghanistan dirinya dilatih memegang senjata dalam rangka persiapan untuk berjihad seperti doktrin yang ia dapatkan.

"Di Afghanistan sudah sejak lama melakukan pelatihan untuk mereka yang akan melakukan jihad. ‎Ada pelatihan menggunakan senjata, meracik bom, dan pelatihan ala militer," tutur Nasir.

Nasir mengaku dirinya ‎18 tahun menjadi anggota Jamaah Islamiyah.
Namun, seiring berjalannya waktu, ia justru menyadari apa yang ia lakukan salah.

"Saya bingung bahwa kami disuruh berjihad. Namun, membunuh bangsa sendiri. Kami didoktrin untuk membunuh masyarakat sipil," ujar Nasir.

‎Akhirnya Nasir memutuskan keluar dari Jamaah Islamiyah dan kembali menjadi orang biasa seperti halnya masyarakat lainnya.

Menurutnya, keputusan keluar dari JI bukan tanpa kendala namun juga menimbulkan persoalan baru untuknya.

"Saya dituduh sebagai pengkhianat, saya dituduh sebagai orang munafik. Bahkan ada ancaman juga untuk saya," ujar Nasir.

Namun, Nasir tidak gentar dengan apa yang dituduhkan kepadanya saat memutuskan kelua‎r dari Jamaah Islamiyah.

Dikatakannya, ia memiliki cara untuk menjawab tuduhan-tuduhan dari anggota JI lainnya.

"Saya datangi mereka, saya ajak bicara mereka. Saya menjelaskan langkah yang saya ambil," ujar Nasir.

Masih kata Nasir, dirinya setelah keluar dari JI pun pernah beberapa kali bertemu dengan Abu Bakar Baasyir.

Dirinya mengaku, saat bertemu dengan Baasyir yang dilakukan adalah saling menasihati.

"Nanti tinggal siapa yang pikirannya terbuka lebih dulu," ujar Nasir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas