Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Kerumuni Lokasi Penggerebekan Teroris di Bintara Bekasi

Dian Yulia Novi lalu turun dari mobil dan menggendong sebuah ransel warna hitam lalu masuk ke kamar kos no 104.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Ratusan warga terus membanjiri lokasi penggerebekan teroris di Bintara, Kota Bekasi.

Lokasi yang dipadati warga itu yakni sebuah kos-kosan tiga lantai yang baru disewa tiga hari oleh terduga teroris Dian Yulia Novi di ‎Jalan Bintara Jaya VIII RT 04 RW 09, Bintara, Kota Bekasi.

Meski tim Gegana dan Labfor meledakkan atau mendisposal temuan bom yang dikemas dalam Rice cooker berbobot tiga kilogram, dan terdengar bunyi ledakan hingga radius 300 meter namun warga tetap penasaran dengan bom dan lokasi penggerebekan.‎

Untuk diketahui, sepanjang Sabtu (10/11/2016) kemarin, Densus 88 Mabes Polri menangkap empat terduga teroris.

Tiga terduga teroris itu yakni Nur Solihin, Agus ‎Supriyadi dan satu terduga teroris perempuan yang akan melakukan aksi bom bunuh diri bernama Dian Yulia Novi.

Ketiganya sudah dibuntuti sejak lama oleh Densus 88, saat Nur Solihin dan Agus Supriyadi berangkat dari Solo menggunakan mobil pribadi.

Sesampainya di Jakarta, mobil yang dikendarai Solihin dan Agus Supriyadi menjemput Dian Yulia Novi di Pondok Kopi yang sudah membawa kardus.

Berita Rekomendasi

Lalu kedua pria itu mengantar Dian Yulia Novi ke kantor pos di sekitar Bintara mengirim kardus ke orangtua Dian.

Isi kardus tersebut yakni pakaian serta surat wasiat dari Dian Yuli Novi pada kedua orangtuanya yang menyatakan Dian Yuli Novi siap melakukan amaliyah.

Selanjutnya dari kantor ketiganya menuju ke kos-kosan yang disewa Dian Yulia Novi seharga Rp 700 ribu di Jalan Bintara VIII RT 04 RW 09, Bintara, Kota Bekasi.

Dian Yulia Novi lalu turun dari mobil dan menggendong sebuah ransel warna hitam lalu masuk ke kamar kos no 104. Sementara Solihin dan Agis Supriyadi pergi menggunakan mobil.

Densus 88 lalu menangkap Nur Solihin dan Agus Supriyadi di bawah Fly Over Kalimalang.

Baru setelah itu ditangkaplah Dian Yulia Novi di kos-kosannya, turut disita pula bom dalam kemasan rice cooker berbobot 3 kg berdaya ledak tinggi.

Rencananya bom akan diledakkan di Istana Negara saat serah terima jaga Paspampres.

Di waktu terpisah pukul 18.15 WIB Densus 88 menangkap SY alias Abu Izzah di Sabrang Kulon, Matesih, Solo. Peran SY yakni merakit bom yang dibawa ke Jakarta oleh Nur Solihin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas