Polisi Juga Amankan Sebuah Rice Cooker dan Teleskop di Kartasura
Polisi bilang, satu unit penanak nasi (rice cooker), satu laptop, buku, teleskop, flashdisk, dan telepon genggam diamankan dari kamar kos KF.
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, SOLO — Seusai menggagalkan rencana aksi teror bom dengan menggunakan penanak nasi atau rice cooker di Bekasi, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus memburu jaringan kelompok teroris tersebut.
Kali ini sebuah kamar kos milik KF di Kartasura digeledah petugas kepolisian. Puluhan cairan kimia milik terduga teroris KF diamankan bersama sejumlah barang bukti lainnya.
Sebanyak 42 botol ukuran 500 ml, dua tas warna hitam, satu unit penanak nasi (rice cooker), satu unit laptop, sejumlah buku, teleskop, flashdisk, dan telepon genggam adalah barang bukti yang diamankan Densus 88 dari dalam kamar kos milik KF.
Polisi segera membawa barang bukti tersebut ke mobil laboratorium forensik Polresta Kota Solo. Proses penggeledahan berlangsung menegangkan karena polisi sempat mensterilkan lokasi setelah melihat bahan cair yang diduga kuat menjadi salah satu bahan untuk merakit bom.
Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait barang bukti dan penggeledahan tersebut.
"Kami di sini hanya melakukan back up pengamanan saja," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, Senin (12/12/2016).
Sementara itu, pengelola kos, Mutiah, mengaku melihat KF masih ada di sekitar kos.
"Kira-kira baru dua bulan kos di sini, dan kemarin Sabtu masih kelihatan kok orangnya," kata Mutiah.
Dari keterangan Mabes Polri, KF ditangkap pada hari Minggu (11/12/2016) di pelintasan kereta api di Desa Walikukun, Ngawi, Jawa Timur. Lokasi penangkapan tidak jauh dari kediaman orangtua KF.
KF ditangkap karena diduga turut merakit bom 3 kilogram bersama gerombolannya yang ditangkap di Bintara, Bekasi, beberapa hari sebelumnya.
Penulis: M Wismabrata