Wakapolri Geram Penangkapan Teroris Disebut Pengalihan Isu
Wakapolri geram dengan komentar yang menyatakan penangkapan para terduga teroris yang hendak meledakkan Istana Negara disebut sebagai pengalihan isu.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Syafruddin geram dengan banyaknya komentar yang menyatakan penangkapan para terduga teroris yang hendak meledakkan Istana Negara disebut sebagai pengalihan isu.
"Soal teroris itu serius, jangan ada yang komentar kalau penangkapan teroris kemarin adalah pengalihan isu. Anak buah saya (anggota Densus 88) satu tahun tidak ketemu anak istri untuk menangkap jaringan kemarin," tegasnya, Rabu (14/12/2016) pagi di STIK/PTIK, Jakarta Selatan.
Jenderal bintang tiga itu menambahkan, pada 11 Desember 2016 sebelum perayaan Maulid Nabi, ada perintah dari ISIS agar jaringannya melakukan aksi teror serentak di seluruh dunia.
Beberapa kota di dunia seperti Istambul, Kairo, dan lainnya banyak korban berjatuhan karena bom, sementara di Indonesia tidak ada korban karena Densus 88 berhasil menangkap jaringan teror satu hari sebelum beraksi di istana negara.
"Di negara lain ada korban, tapi di Indonesia bisa kita antisipasi, kita cegah dan ditangkap semuanya. Jadi jangan lakukan itu lah, hati-hati jangan bilang ini pengalihan isu," terangnya.
Mantan Kalemdikpol ini menambahkan atas keberhasilan Kepolisian Indonesia menggagalkan aksi teror pada 11 Desember 2016 lalu, Kepala Kepolisian Jepang meminta Polri untuk memberikan masukan soal penanganan teror.