Oesman Sapta Jadi Ketua Umum, Anggota DPD RI Berbondong-bondong Gabung Hanura
Pencalonan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum Hanura berdampak terhadap DPD RI.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencalonan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum Hanura berdampak terhadap DPD RI.
Para senator dikabarkan akan bergabung dengan partai yang dibentuk Wiranto itu.
"Cukup banyak," kata Senator asal Bali Gede Pasek Suardika ketika dikonfirmasi, Rabu (21/12/2016).
Pasek mengungkapkan beberapa nama yang akan bergabung ke Hanura.
Tercatat, senator Jawa Barat Aceng Fikri, senator Sumatera Barat Nofi Chandra, dan senator NTT Adrianus Garu.
"Nanti setelah Bang OSO, dilantik kita jelaskan detailnya," kata Mantan Ketua Komisi III DPR itu.
Pasek yakin bergabungnya Anggota DPD akan memberikan kontribusi bagi Partai Hanura.
Namun, Loyalis Anas itu belum mengungkapkan jabatan yang akan diembanya di partai tersebut.
"Ya kita serahkanlah kepada bang OSO bagaimana formasinya. Ibarat pemain bola, mau ditaruh gelandang, playmaker, penyerang," ujar Pasek.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) akan dipilih sebagai Ketua Umum Hanura menggantikan Wiranto.
Sekjen Partai Hanura Berliana Kartakusuma menjelaskan alasan OSO terpilih sebagai ketua umum.
Dikatakannya syarat eksistensi dan keberlangsungan parpol di tanah air harus dipimpin tokoh yang punya rekam jejak yang bagus dandikenal luas masyarakat.
"Kriteria itu nampaknya ada pada Pak Oesman Sapta," kata Berliana ketika dikonfirmasi, Selasa (20/12/2016)
Berliana menjelaskan Wiranto merupakan Ketum Hanura berstatus tokoh nasional tanpa cacat.
Wiranto aktif di TNI serta mengabdi di pemerintahan
"Dia kembali ke pemerintahan, semua orang tahu itu. Enggak usah dijelaskan lagi siapa Pak Wiranto dan itu sudah melekat di Partai Hanura," kata Berliana.
Karena itu, Berliana mengatakan pihaknya mencari sosok yang sejajar dan pantas menggantikan Wiranto.
DPP Hanura kemudian melakukan pertimbangan dari kader DPD provinsi hingga DPC seluruh Indonesia.
"Untuk melihat bahwa syarat itu harus dipenuhi untuk menggantikan Pak Wiranto sebagai ketum," kata Berliana.