Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Baku Tembak Densus 88 dengan Terduga Teroris Serpong, Warga Ketakutan

Agus (36), saksi mata, menceritakan kronologis penggerebekan sebuah rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal para terduga teroris.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Saat Baku Tembak Densus 88 dengan Terduga Teroris Serpong, Warga Ketakutan
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Foto dokumentasi/Tim Densus 88. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus (36), saksi mata, menceritakan kronologis penggerebekan sebuah rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal para terduga teroris.

Dia mengatakan penggerebekan dilakukan aparat kepolisian di sebuah rumah di Kampung Curug RT/RW 002/01, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) sekitar pukul 09.00 WIB.

Penggerebekan itu berawal saat aparat kepolisian menangkap seorang terduga teroris di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan.

Kemudian, aparat kepolisian mengembangkan penangkapan itu.

Baca: Warga Berkerumun di Lokasi Penggerebekan Terduga Teroris Tangsel

Agus mengaku melihat dua mobil aparat kepolisian di parkir di jalanan.

Kemudian, aparat kepolisian berseragam lengkap dan membawa senjata laras panjang menggerebek sebuah rumah yang berjarak hanya 50 meter dari tempat tinggalnya.

"Tadi terduga teroris lagi pada ngopi di luar. Langsung ada aparat kepolisian. Aparat kepolisian datang dengan dua mobil," ujar Agus kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (21/12/2016).

Berita Rekomendasi

Setelah sampai di depan rumah kontrakan, aparat kepolisian langsung menyerbu.

Sempat terjadi baku tembak di tempat tersebut.

Ketiga terduga teroris masuk ke dalam rumah.

Pada saat kejadian itu, menurut dia, Ketua RT Lukman yang mengetahui akan ada penggerebekan tempat terduga teroris, sambil berteriak "teroris" memberitahu warga.

"Kejadian tadi sekitar jam 9.00 WIB. Sempat baku tembak di dalam. Tadi kedengaran suara. Kedengaran suara tadi. Ada yang teriak teroris. Saya kaget juga tadi lagi buat susu anak," kata dia.

Insiden baku tembak itu berlangsung selama 20 menit.

Saat insiden itu terjadi, warga tak ada yang berani mendekat ke tempat kejadian perkara (TKP).

Dia mengaku ini insiden pertama yang terjadi di wilayahnya.

"Pada takut pada minggir semua. Sekitar 20 menit, posisi tembak menembak di dalam. Ini baru pertama kali," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas