10 Kejadian di Indonesia yang Paling Menghebohkan Sepanjang 2016
Tribunnews.com mencoba merangkum 11 kejadian paling menyita perhatian pembaca dari ribuan peristiwa terpopuler.
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Banyak kejadian menghebohkan yang terjadi di Indonesia sepanjang 2016.
Tribunnews.com mencoba merangkum 10 kejadian paling menyita perhatian pembaca dari ribuan peristiwa terpopuler.
Berikut ringkasannya:
1. Kopi Sianida
Terdakwa Jessica Kumala Wongso terlihat lesu usai mendengarkan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016). Majelis hakim menjatuhkan pidana penjara selama 20 tahun kepada Jessica Kumala Wongso terkait kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Vonis ini sama dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) dan penasehat hukum Jessica Kumala Wongso langsung menyatakan banding. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kasus kopi sianida bermula dengan meninggalnya Wayan Mirna Salihin (27) usai minum es kopi di Restoran Olivia West Mall Grand Indonesia lantai ground floor Tanah Abang pada Rabu (6/1/2016) silam.
Kasus inipun akhirnya berbuntut panjang, hingga menyeret sahabat Mirna, Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka.
Sidang Jessica inipun menarik perhatian publik karena memakan waktu yang lama hingga berbulan-bulan serta disiarkan secara langsung oleh stasiun tv swasta.
Jessica menjalani sidang perdana pada Rabu 15 Juni 2016: Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Jessica dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Sidang itu terus bergulir, hingga Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana kopi bersianida, Jessica Kumala Wongso dengan vonis 20 tahun penjara.
"Menyatakan terdakwa tersebut secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana sebagaimana dakwaan penuntut umum," kata hakim ketua Kisworo saat membacakan amar putusan di PN Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).
2. Bom Thamrin/Sarinah
Sejumlah polisi mengambil posisi di sebelah korban saat melakukan pengejaran terhadap pelaku peledakan bom di Pospol Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2015). Rangkaian bom meledak di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, disusul baku tembak antara aparat keamanan dan teroris. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Masih di bulan yang sama, peristiwa menghebohkan lainnya terjadi di Indonesia menyusul aksi bom Jalan MH Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Kejadian itu membuat banyak orang kaget karena tak hanya ledakan bom, namun juga aksi baku tembak yang dilakukan para pelaku.
Akibat kejadian ini dilaporkan 7 orang tewas, termasuk 4 orang pelaku.
Selain korban tewas, rupiah terpantau melemah pascakejadian tersebut. Tagar #PrayForJakarta pun sempat menghiasi trending topic dunia di Twitter.
Jenderal (Pol) Badrodin Haiti yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri mengatakan bahwa Polri telah menindak 33 orang pasca-aksi bom Thamrin pada tanggal 14 Januari 2016.
"Pasca aksi teror di kawasan Thamrin tanggal 14 Januari 2016, Polri telah melakukan penindakan terhadap jaringan terorisme sebanyak 33 orang," kata Badrodin.
Ia menjelaskan sebanyak 17 orang terkait langsung peristiwa aksi di kawasan Thamrin.
Pelaku atau operator sejumlah 4 orang. Pelaku terkait langsung yang ditangkap sejumlah 13 orang.
3. Gafatar
Pemulangan 904 warga eks Gafatar menuju Jakarta menggunakan KRI Teluk Penyu dikawal ketat TNI dan Polda Kalbar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Jl Pak Kasih, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (30/1/2016) siang. Barang bawaan diperiksa secara menyeluruh dan ditemukan sejumlah dokumen terkait Gafatar. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Hilangnya dokter cantik di Yogyakarta bernama Rica Tri Handayani mengawali cerita panjang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Beberapa hari pascahilang, Rica akhirnya ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan diketahui bergabung dengan Gafatar.
Organisasi yang dideklarasikan pada 12 Januari 2012 itupun tiba-tiba muncul dan menjadi perbincangan publik.
Anggapan sebagai aliran sesat memicu pengusiran besar-besaran anggota Gafatar di sejumlah wilayah di Kalimantan.
Bahkan di Mempawah, Kalimantan Barat proses evakuasi diwarnai dengan aksi pembakaran pemukiman anggota Gafatar oleh sejumlah warga.
Selang beberapa bulan, tiga mantan pimpinan Gafatar, Ahmad Musadeq dan dua orang pengikutnya, Mahful Muiz Tumanurung dan Andri Cahya ditahan Bareskrim Polri.
Mereka diproses hukum atas kasus penistaan atau penodaan agama yang dilakukan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
4. Ancam Polwan
Sonya Depari, tampak berfoto bersama dengan Panit Turjawali Sat Lantas Polresta Medan, Ipda Perida Panjaitan di Lapangan Benteng. Sonya dan Perida sempat terlibat cekcok saat pelaksanaan ujian nasional berakhir Rabu (6/4/2016) lalu.
6 April 2016, tepat saat puluhan siswa di Kota Medan menggelar konvoi usai menyelesaikan Ujian Nasional sebuah peristiwa yang menghebohkan terjadi.
Seorang siswi terekam mengancam polwan saat ditilang, dan mengaku sebagai anak jenderal.
Potongan video yang tersebar di media sosial itu dengan cepat tersebar dan membuat siswi tersebut panen bully.
Kisah tragis pun terjadi saat ayah siswi tersebut diketahui meninggal dunia usai peristiwa tersebut.
Beberapa bulan kemudian, siswi dan polwan itu kembali bertemu saat Ikrar Bersama Badan Narkotika Gereja-gereja Reformis.
Keduanya terlihat akrab, bahkan si siswa saat itu dipilih sebagai duta Antinarkoba.
5. Mahasiswa Bunuh Dosen
Polisi menunjukkan tersangka kasus pembunuhan dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) saat gelar perkara di Mapolresta Medan, Selasa (3/5/2016). Tersangka yang merupakan mahasiswa di Fakultas FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu diduga membunuh dosennya lantaran sakit hati karena sering dimarahi namun akibat perbuatannya tersangka dijerat hukuman penjara 15 tahun dan diancam hukuman mati.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Nuraini, Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FKIP UMSU) tewas ditikam mahasiswanya sendiri.
Pelaku diketahui bernama Roymando Sah Siregar.
Informasi diperoleh Tribun, awalnya pelaku datang ke gedung FKIP untuk membicarakan masalah perkuliahannya, namun tiba-tiba mereka cekcok.
6. Penyanderaan Abu Sayaff
Kivlan Zen (kiri) selaku tim negosiator dari Indonesia berjabat tangan dengan pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Nur Misuari usai pembebasan tiga ABK Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Abu Sayyaf sejak 9 Juli 2016 lalu, di Indanan, Sulu, selatan Filipina, Minggu (18/9/2016) pagi.
Maret 2016, masyarakat sempat dihebohkan dengan penyanderaan 10 WNI oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina.
Usai menyandera 10 WNI, mereka lalu mengontak otoritas Filipina dan meminta uang tebusan sebesar Rp 15 miliar.
Negosiasi pun alot, namun akhirnya secara bertahap sandera bisa kembali ke Indonesia.
Dua sandera terakhir, yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan sejak 20 Juni lalu, Muhammad Nasir dan Robin Piter, Kamis (15/12/2016) sekitar pukul 23.20 WIB, akhirnya tiba di tanah air.
7. Vaksin Palsu
Massa yang menamakan diri Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) berdemonstrasi di depan kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta terkait kasus vaksin palsu, Selasa (26/7/2016). Demonstran mendesak Kemenkes dan BPOM bertanggungjawab karena memiliki tugas pengawasan peredaran obat-obatan termasuk peredaran vaksin. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kasus vaksin palsu sempat menghebohkan publik di pertengahan 2016.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengatakan terbongkarnya bisnis vaksin palsu berawal dari adanya kematian bayi usai diimunisasi.
Berbekal informasi dari media dan masyarakat, penyidik langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan berbagai data.
Dibeberkan Agung, butuh waktu hingga tiga bulan untuk bisa mengungkap bisnis yang sudah berlangsung belasan tahun tersebut.
"Kami selidiki ini selama 3 bulan, akhirnya terungkap. Kami imbau masyarakat peduli pada kualitas kesehatan anak-anak," kata Agung, Jumat (24/6/2016) di Mabes Polri.
8. Resuflle Kabinet
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2016). Presiden Joko Widodo melantik Ignasius Jonan menjadi Menteri ESDM menggantikan Arcandra Tahar yang diberhentikan karena memiliki kewarganegaraan ganda. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Dalam setahun ini presiden Joko Widodo melakukan resuffle kabinet hingga dua kali.
Langkah presiden mengganti para menteri ini menjadi salah satu berita populer yang paling banyak dibaca pembaca Tribunnews.
9. Dimas Kanjeng
Hampir sebulan lebih kasus terkuaknya penipuan dan pembunuhan oleh Dimas Kanjeng, namun hingga kini aparat kepolisian belum dapat menemukan jelas harta dan uang palsu yang disebut-sebut disimpan dalam bunker.
Kasus penggandaan uang di padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi perbincangan hangat di bulan-bulan akhir 2016.
Selain kasus penipuan penggandaan uang, Taat Pribadi ditangkap pihak kepolisian karena kasus pembunuhan.
10. Aksi Damai 212
Foto udara menunjukan massa Aksi Damai 212 memenuhi kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Massa aksi menggelar salat Jumat bersama lalu menggelar dzikir dan doa untuk kebaikan bangsa dan negara. TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA
Aksi Super Damai yang dilakukan umat muslim dari seluruh Indonesia pada 12 Desember 2016 lalu menutup rangkuman berita menghebohkan sepanjang 2016 pilihan Tribunnews.com.
Aksi yang dikenal dengan Aksi 212 ini merupakan kelanjutan aksi serupa sebelumnya yang digelar 4 November, atau Aksi 411.
Tujuan aksi ini senada, yakni menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara karena dianggap telah menistakan agama Islam.