Resmikan Markas Besar, Laskar Aswaja Siap Perangi Radikalisme
Dalam rangka memantapkan visinya, Laskar Aswaja meresmikan markas besar yang berlokasi di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laskar Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) menegaskan posisinya sebagai pendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan cara menjaga nilai-nilai ahlussunah wal jamaah.
Untuk itu, Laskar Aswaja menyatakan siap perangi tindakan radikalisme.
Dalam rangka memantapkan visinya, Laskar Aswaja meresmikan markas besar yang berlokasi di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan.
Laskar Aswaja yang beranggotakan kaum Nahdliyin ini dibentuk karena terjadinya krisis toleransi beragama.
Berbagai tindakan kekerasan, intimidasi dan pemaksaan kehendak dalam menyelesaikan setiap persoalan menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI.
Ketua Dewan Pembina DPP Laskar Aswaja, Marwan Jafar meyakini, masa depan Islam ala Ahlussunnah Wal Jama'ah sebagai doktrin sekaligus paradigma hidup mayoritas umat muslim Indonesia dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan bangsa, diantaranya krisis toleransi beragama dan ancaman tindakan radikalisme yang mengatasnamakan agama.
"Nilai dan prinsip Ahlussunnah Wal Jama'ah yang dimaksud meliputi aspek tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), taadul (keadilan), dan tawazun (keseimbangan)," ujar Marwan dalam sambutannya Rabu(28/12/2016).
Lebih lanjut, Marwan mengimbau kepada seluruh pengurus dan anggota Laskar Aswaja yang tersebar di berbagai wilayah se-Indonesia untuk terus mendekatkan diri kepada ulama dan ummat, khususnya pemuda agar dapat menanamkan nilai-nilai dan tradisi ahlussunnah waljama’ah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DDP Laskar Aswaja, Adhi Permana mengatakan markas besar Laskar Aswaja akan menjadi rumah pergerakan, pusat koordinasi dan konsolidasi sekaligus laboratorium diskusi dan aksi dalam rangka menjaga aswaja mengawal Indonesia.
"Membaca realita dalam kehidupan bermasyrakat, peran kader laskar aswaja juga harus mampu memberikan penguatan dan pelatihan di bidang ekonomi kreatif dalam rangka meningkatkan perekonomian umat. Napak tilas dari spirit pendirian Nahdlotuttijar sebagai pondasi awal terbentuknya Nahdlatul Ulama yaitu dalam rangka memberdayakan ekonomi umat," kata Adhi.
Pada acara tasyakuran dan peresmian markas besarnya, Laskar Aswaja mengimbau kepada Presiden Jokowi, untuk memberikan perhatian lebih pada peningkatan kesejahteraan umat muslim dengan memberdayakan pesantren-pesantren dan majlis taklim yang berada di pelosok-pelosok desa sebagai pusat pengembangan ekonomi umat.
"Langkah tersebut diharapkan dapat meminimalisir tindakan kekerasan dan terorisme Karena tidak sedikit tindakan tersebut dilandasi faktor ekonomi," kata Adhi.