BNN Tidak Akan Umumkan Hasil Pemeriksaan Terhadap Mantan Pilot Citilink
"Nantinya Citilink, Garuda Indonesia, atau Kementerian Perhubungan yang akan mengumumkan,"
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak akan mengumumkan hasil pemeriksaan Tekad Purna Agniamartanto, mantan pilot Citilink yang diduga mabuk saat hendak terbang.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN, Slamet Pribadi, menjelaskan langkah tersebut diambil karena dalam pemeriksaan tersebut pihaknya tidak berperan sebagai penyidik.
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap mantan penerbang pesawat angkut sipil itu berlangsung atas permintaan maskapai tempat Tekad dulu bekerja, Citilink Indonesia, dan Kementerian Perhubungan.
"Nantinya Citilink, Garuda Indonesia, atau Kementerian Perhubungan yang akan mengumumkan," kata Slamet di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Kamis (5/1/2016).
Baca: Setelah Menutup Muka, Kini Mantan Pilot Citilink Kabur Lewat Pintu Belakang Hindari Wartawan
Slamet menyebutkan Tekap Purna sudah dua kali menjalani pemeriksaan di lembaganya.
Pada kali pertama, pilot tambun itu menjalani proses assesment dan uji laboratorium.
Contoh urin dan rambutnya sudah diambil petugas BNN.
Kemudian, Tekad menjalani tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) yaitu uji kepribadian.
Hasil pemeriksaan, disebut Slamet, akan rampung dalam beberapa hari mendatang.
"Tiga atau empat hari selesai dan diserahkan ke pemohon," katanya.
Sebagai informasi, permasalahan Tekad Purna berawal setelah dia terlambat naik ke pesawat QG-800 rute Surabaya-Jakarta, Rabu (28/12/2016) dan terdengar meracau saat memberikan pengumuman sebelum terbang.
Dari hasil rekaman kamera pengintai, pilot gempal ini juga terlihat berjalan limbung dan beberapa kali menjatuhkan barang bawaanya saat melewati pendeteksi logam di bandara.
Baca: Mantan Pilot Citilink Mengaku Tidak Mau Lagi Terbang Saat Jalani Pemeriksaan di BNN
Para penumpang yang khawatir, melancarkan protes dan meminta pergantian pilot.
Tekad akhirnya diminta turun dari pesawat dan menjalani uji kandungan alkohol.
Hasil uji alkohol Tekad diketahui negatif, tapi ada dugaan dia menggunakan tembakau jenis tertentu yang menyebabkan sensasi saat terbang.
Dia pun dipecat dan dicabut izin terbangnya.
Petinggi maskapainya, Direktur Utama CitilinkIndonesia Albert Burhan dan Direktur Operasional Citilink Hadinoto Soedigno, turut mengajukan pengunduran diri karena peristiwa ini.
Hal itu dilakukan karena mereka merasa ikut bertanggung jawab.