Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan Australia Bantah Rekrut Prajurit Terbaik Indonesia Untuk Jadi Mata-mata

Menteri Pertahanan Australia membantah pernyataan soal Australia merekrut prajurit terbaik Indonesia.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Menhan Australia Bantah Rekrut Prajurit Terbaik Indonesia Untuk Jadi Mata-mata
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Para istri Anggota TNI Angkatan Laut melambaikan tangan kepada suami mereka yang berada di kapal KRI Sultan Hasanudin-366 di Dermaga Madura, Koarmatim, Surabaya, Senin (5/9). KRI Sultan Hasanudin-366 tersebut berlayar menuju Australia untuk mengikuti Latihan Bersama Multilateral Kakadu 2016 selama 30 hari. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Menteri Pertahanan Australia membantah pernyataan soal Australia merekrut prajurit terbaik Indonesia.

Kepada ABC News, Kamis (5/1/2017), Menteri Pertahanan Australia Marise Payne merespons pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

November lalu, Gatot Nurmantyo dikatakan pernah menyebut bahwa Australia berusaha merekrut tentara-tentara terbaik Indonesia, melalui pelatihan-pelatihan militernya.

Menurutnya, para prajurit tersebut akan dipengaruhi dan dijadikan mata-mata.

Namun, hal itu dibantah Marise Payne yang mengatakan bahwa pernyataan tersebut sangat tidak berdasar.

"Tentu saja hal itu tidak pernah kami setujui dan lakukan," kata Marise Payne.

Berita Rekomendasi

Marise Payne juga menekankan bahwa kekhawatiran Gatot Nurmantyo soal perekrutan prajurit terbaik Indonesia itu tak menjadi alasan penghentian program pelatihan militer untuk TNI di Australia.

Dalam pidatonya akhir November lalu, Gatot Nurmantyo pernah mengatakan bahwa Indonesia menghentikan pengiriman prajurit terbaiknya untuk pelatihan militer di Australia.

Ia bilang, penghentian itu dilakukan untuk menghindari perekrutan prajurit TNI oleh Australia untuk dibina menjadi agen mata-mata.

"Tiap kali ada program pelatihan, seperti baru-baru ini, lima atau sepuluh prajurit terbaik akan dikirim ke Australia," demikian isi pidato Gatot Nurmantyo, diterjemahkan dari rekaman yang diperoleh ABC.

"Setelah saya jadi Panglima TNI, saya tidak membiarkan itu terjadi. (Prajurit-prajurit itu) pasti akan direkrut, pasti," lanjutnya.


"Di sana diajari bahwa Papua adalah wilayah yang seharusnya dimerdekakan, karena wilayah itu bukan bagian dari Indonesia," katanya lagi. (ABC News/The Age)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas