Ini Penyebab Masyarakat Mudah Percaya Berita "Hoax"?
Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) John Fresly menilai, literasi media masyarakat Indonesia sangat rendah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) John Fresly menilai, literasi media masyarakat Indonesia sangat rendah.
Maka tak heran masyarakat Indonesia seringkali mempercayai berita bohong, berita berisi fitnah, dan berita mengandung ujaran kebencian.
"Literasi media atau literasi masyarakat kita rendah, sehingga sebagian besar menyimpulkan apapun informasi yang ada di medsos itu benar," ujar John.
Baca: Ini Kata Menkominfo soal Sanksi Bagi Penyebar Hoax
Hal ini diungkapkan dia dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1/2017).
"Faktanya seperti itu. Melek informasi yang benar itu sangat rendah. Secara psikologis, itu sangat berbahaya sekali," lanjut dia.
Di sisi lain, John menilai pemerintah kurang sigap merespons fenomena pemberitaan "hoax".
Baca: Generasi Milenial Dinilai Paling Rentan Terhadap Bahaya Hoax
Oleh sebab itu, pemerintah diminta lebih aktif meluruskan informasi "hoax".
Pertama, dengan menyampaikan informasi yang jelas dan akurat soal kebijakan publik tertentu.
Kedua, meluruskan pemberitaan "hoax" harus aktif dilakukan seluruh kementerian dan lembaga.
"Harus ada challange di medsos antara humas atau PPID-nya pemerintah dengan pembuat 'hoax' di medsos," kata dia.
Dia menegaskan, pemerintah harus lebih aktif menangkis berita 'hoax' juga di ruang publik.
"Agar masyarakat bisa mengetahui mana informasi yang sebenarnya 'hoax' mana yang bukan," ujar dia.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado