Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Rachmawati Pecah Saat Curhat Kepada Pimpinan DPR

Para hadirin yang hadir di ruangan tersebut pun terdiam saat Rachma meneteskan air mata.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tangis Rachmawati Pecah Saat Curhat Kepada Pimpinan DPR
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aktivis yang juga tersangka dugaan makar pada 2 Desember lalu, Rachmawati Soekarnoputri memberikan keterangan kepada wartawan terkait dugaan makar di kediamannya, Jakarta, Rabu (7/12/2016). Dalam keterangannya, Rachmawati menolak dugaan makar yang disangkakan kepada dirinya oleh pihak Kepolisian dan hanya mendukung dalam rangka bela islam terkait aksi damai 2 Desember 2016 lalu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Tersangka kasus makar, Rachmawati Soekarnoputri mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait status yang disandangnya.

Rachmawati diterima oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon serta anggota Komisi III Supratman Andi Agtas dan Wenny Warouw.

Pada kesempatan tersebut, Rachma menceritakan mengapa ia sampai ditetapkan sebagai tersangka makar oleh aparat kepolisian. ‎

Dirinya mengaku tidak tahu mengapa sampai diciduk oleh aparat kepolisian pada Jumat (2/12/2016), sebab ia merasa tidak melakukan kesalahan apalagi sampai melakukan makar.

‎"Kami pada tanggal 2 Desember 2016 pagi ditangkap dengan surat penangkapan yang dibuat oleh seorang polisi berpangkat Kombes dari Polda Metro Jaya. Kami ditangkap dengan tuduhan makar atau permufakatan jahat," kata Rachma di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Rachma menolak keras bahwa ia disebut akan melakukan makar pada 2 Desember 2016.

Dirinya mengaku pada saat tanggal 2 Desember 2016 ia hanya ingin berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR untuk menyuarakan agar UUD 1945 kembali pada teks aslinya.

Berita Rekomendasi

"Saya sudah memberitahu ke polisi akan melakukan aksi di luar Gedung MPR/DPR. Ada sebanyak 20 ribu massa yang akan lakukan unjuk rasa," ujarnya.

‎Di tengah mencurahkan hati kepada pimpinan DPR, Rachma tak kuasa menahan tangisnya.

Tangisnya pecah seketika saat saat dirinya harus sampai dituduh melakukan makar oleh pihak kepolisian.

"Jadi bagaimana yang dikatakan makar saya tahu. ‎Kami hanya ingin menyampaikan petisi ke MPR," kata Rachma yang diikuti tangis.

Rachma pun langsung mengambil tisu yang ada di hadapannya. Ia mengarahkan tisu tersebut ke hidungnya sambil berusaha melanjutkan ‎penjelasannya.

Para hadirin yang hadir di ruangan tersebut pun terdiam saat Rachma meneteskan air mata.

Beberapa orang terlihat mendatangi Rachma untuk memberikan tisu kepada adik Megawati Soekarnoputri itu.

Rachma melanjutkan penjelasannya terkait status tersangka yang disandangnya.

Namun, air mata terlihat semakin deras mengalir membasahi wajahnya.

"‎Kami kalau mau makar pasti mengepung Istana, bukan berniat datang ke sini (Gedung MPR/DPR). Ini saya lihat ada by desain dalam kasus ini. Kami berharap pada bapak-bapak agar kasus ini di SP3 agar tidak berlarut-larut," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas